Parapuan.co - Masyarakat kelas menengah masih menjadi sorotan, karena adanya "ancaman" turun kelas.
Hal ini disebabkan karena kelas menengah menghadapi tantangan ekonomi yang sama seperti kelas bawah, tetapi tidak memenuhi syarat untuk memperoleh bantuan dari pemerintah.
Oleh karenanya tanpa perencanaan keuangan yang baik, ancaman finansial pada kelas menengah bisa saja terjadi.
Bagaimana mencegah agar kelas menengah tidak turun kelas? Begini cara mengelola anggaran rumah tangga untuk keluarga kelas menengah!
1. Buat Rencana Anggaran yang Jelas
Langkah pertama adalah menyusun rencana anggaran bulanan yang rinci. Catat semua pemasukan keluarga, termasuk gaji, pendapatan sampingan, dll.
Setelah itu, bagi pengeluaran menjadi tiga kategori utama, mencakup pengeluaran tetap, variabel, dan tabungan/investasi.
- Pengeluaran tetap: tagihan listrik, air, internet, cicilan rumah atau kendaraan.
- Pengeluaran variabel: belanja bahan makanan, transportasi, dan hiburan.
- Tabungan dan investasi: alokasikan minimal 10-20 persen dari pendapatan untuk tabungan darurat dan investasi masa depan.
Pastikan semua pengeluaran sudah tercatat, sehingga tidak ada pos yang terlewat.
2. Prioritaskan Kebutuhan daripada Keinginan
Baca Juga: 5 Tips Hemat Agar Tetap Dapat Menikmati Hidup, Pahami Hal Ini
Dalam pengelolaan anggaran, penting untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan adalah hal-hal esensial yang harus dipenuhi seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan.
Sedangkan keinginan adalah hal-hal yang bisa ditunda, seperti gadget terbaru atau liburan mewah.
Untuk keluarga kelas menengah, membatasi pengeluaran pada keinginan dapat memberikan ruang lebih untuk menabung atau berinvestasi.
Misalnya, daripada sering makan di luar, lebih baik memasak di rumah agar anggaran belanja tidak membengkak.
3. Gunakan Metode 50/30/20
Metode ini populer dalam mengatur keuangan pribadi dan bisa diterapkan untuk rumah tangga, terlebih pada keluarga kelas menengah.
Berikut cara pembagiannya:
- 50 persen untuk kebutuhan: termasuk biaya hidup dasar seperti cicilan, tagihan bulanan, dan belanja bahan makanan.
- 30 persen untuk keinginan: termasuk hiburan, makan di luar, atau kegiatan rekreasi.
- 20 persen untuk tabungan dan investasi: sisihkan sebagian dari pendapatan untuk dana darurat dan investasi jangka panjang.
Dengan pembagian ini, keluarga kelas menengah bisa memastikan kebutuhan terpenuhi tanpa harus mengorbankan tabungan masa depan.
Baca Juga: Bukan Sekadar Teori, Ini Pentingnya Atur Keuangan dengan Metode 50-30-20
4. Cek Pengeluaran Bulanan Secara Berkala
Setiap akhir bulan, luangkan waktu untuk mengevaluasi pengeluaran. Bandingkan rencana anggaran dengan pengeluaran sebenarnya.
Jika ada pengeluaran yang melebihi anggaran, cari tahu penyebabnya dan lakukan penyesuaian untuk bulan berikutnya.
Evaluasi rutin membantu keluarga tetap disiplin dalam pengelolaan anggaran, serta memberikan gambaran yang jelas tentang pola belanja.
5. Manfaatkan Teknologi untuk Memantau Keuangan
Manfaatkan teknologi seperti aplikasi keuangan untuk memantau situasi finansialmu, mulai dari pemasukan, pengeluaran, dan sebagainya.
Dengan teknologi seperti itu, kamu bisa mengidentifikasi pos-pos pengeluaran yang bisa ditekan atau dikendalikan, sehingga anggaran menjadi lebih efisien.
6. Siapkan Dana Darurat
Dana darurat adalah kunci stabilitas keuangan rumah tangga. Idealnya, dana darurat harus setara dengan 3-6 bulan pengeluaran rumah tangga.
Baca Juga: Tips Mengelola Dana Darurat, Apa yang Dilakukan Jika Sudah Menggunakannya?
Dana ini sangat berguna untuk menghadapi situasi darurat, seperti kehilangan pekerjaan, biaya kesehatan mendesak, atau perbaikan rumah.
Pisahkan dana darurat dari rekening harian, sehingga tidak mudah terpakai untuk kebutuhan yang tidak mendesak.
7. Mulai Berinvestasi untuk Masa Depan
Selain menabung, penting juga untuk memulai investasi, terutama bagi keluarga kelas menengah yang ingin meningkatkan kondisi finansialnya.
Kamu bisa memulai dengan investasi yang relatif aman seperti deposito, reksa dana, atau emas.
8. Hindari Utang Konsumtif
Sebisa mungkin, hindari utang konsumtif seperti kartu kredit atau pinjaman tanpa tujuan yang jelas.
Utang konsumtif akan membebani anggaran rumah tangga, dan sering kali suku bunga yang tinggi membuat pembayaran utang menjadi semakin sulit.
Jika harus berutang, pastikan untuk membayarnya tepat waktu agar tidak terkena bunga tambahan.
Itulah tadi cara mengelola keuangan untuk keluarga kelas menengah. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Tips Menghindari Utang Konsumtif, Salah Satunya Batasi Paylater
(*)
*Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).