Omset Naik 87 Persen, Ini Strategi Bisnis Brand Batik Lokal OE

Citra Narada Putri - Senin, 7 Oktober 2024
Brand batik lokal OE beberkan tips bisnis agar omset naik.
Brand batik lokal OE beberkan tips bisnis agar omset naik.

Parapuan.coOemah Etnik, brand fashion lokal yang mengangkat keindahan batik Indonesia, semakin menunjukkan eksistensinya di kancah internasional.

Dengan desain modern yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional, Oemah Etnik berhasil memikat hati para pencinta fashion di berbagai belahan dunia.

Semangat melestarikan warisan budaya mendorong Rizki Triana, mendirikan Oemah Etnik pada tahun 2013.

Perjalanan ke kampung batik di Yogyakarta dan Solo menjadi titik balik baginya.

Melihat para perajin batik yang semakin menua, Rizki tergerak untuk memperkenalkan keindahan batik kepada generasi muda.

Melalui Oemah Etnik, ia ingin membuktikan bahwa batik tidak hanya relevan, tetapi juga sangat stylish untuk dikenakan sehari-hari.

Kendati demikian, membangun brand lokal yang kini sudah mulai merambah pasar internasional bukan hal yang mudah.

Rizki menyebutkan bahwa salah satu tantangan dalam berbisnis fashion wastra nusantara seperti batik adalah menciptakan produk yang bisa dipakai sehari-hari khususnya oleh anak muda.

"Untuk menjawab ini, OE membuat produk dengan desain motif dan cutting kekinian lewat sederet kolaborasi, salah satunya dengan desainer lokal Wilsen Willim untuk meluncurkan edisi khusus bertajuk 'Siklus' dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional 2024," tuturnya.

Di sisi lain, tantangan hadir ketika OE harus rela memutus mitra dengan perajin batik ketika bencana melanda.

"Awalnya, OE hanya berjualan offline dan online melalui situs OE. Namun saat pandemi, OE harus menutup seluruh gerai offline," ujar perempuan yang akrab dipanggil Kiki.

Baca Juga: 5 Rahasia agar Bisnis Batik Semakin Sukses dan Berkembang Pesat

Ia pun berupaya mempertahankan karyawan dengan fokus menjual produk yang tersisa. Imbasnya, OE saat itu terpaksa memutus kemitraan dengan perajin batik.

"Perajin yang kehilangan pemasukan ternyata tidak melanjutkan pembuatan batik untuk beralih membuat produk yang lebih relevan dengan kondisi saat itu, seperti celana jogger. Kami pun sadar bahwa jika generasi penerus tidak berperan memberdayakan perajin batik, maka industri batik bisa mati," jelasnya lagi.

Hal tersebut membuat Rizki bertekad membuat OE lebih mapan agar bisa terus menjaga lapangan pekerjaan sekaligus melestarikan wastra nusantara.

Berkat kerja keras dan inovasi yang tiada henti, OE telah berkembang pesat.

Saat ini, OE telah berhasil memberdayakan sekitar 50 karyawan dan menjalin kerjasama dengan delapan rumah produksi di berbagai daerah penghasil batik.

Dengan menggunakan bahan baku lokal 100%, OE tidak hanya berkontribusi pada perekonomian lokal, tetapi juga memperkuat identitas Indonesia di kancah internasional.

OE tidak hanya sekadar memproduksi pakaian, tetapi juga menciptakan karya seni yang abadi.

Dengan desain-desain timeless yang elegan dan berkualitas tinggi, OE memastikan bahwa produk-produknya tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang.

Baca Juga: 5 Rahasia agar Bisnis Batik Semakin Sukses dan Berkembang Pesat

Rizki berharap, produk OE dapat menjadi bagian dari gaya hidup yang berkelanjutan dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Selain itu, untuk mewujudkan komitmennya terhadap sustainable fashion, OE juga mengolah sisa kain menjadi produk-produk kreatif seperti kipas dan patch.

Limbah benang pun didaur ulang untuk mengurangi dampak lingkungan.

Bisnis yang Relevan dengan Era Digital

Untuk mengembangkan bisnisnya agar lebih relevan dengan berbagai era, OE harus melakukan berbagai macam hal.

Salah satu upaya yang dilakukan Rizki di tengah era digital adalah memanfaatkan platform e-commerce, seperti Tokopedia dan ShopTokopedia.

Tokopedia dan ShopTokopedia membantu OE meningkatkan kepercayaan pembeli dan memperluas jangkauan pasar.

"Di Tokopedia, OE memanfaatkan fitur beriklan 'TopAds' untuk meningkatkan visibilitas toko dan produk, serta menaikkan penjualan," ujar Kiki.

OE juga menggunakan fitur pembuatan video di TikTok untuk meningkatkan awareness dan transaksi di ShopTokopedia.

Baca Juga: Ini Sumber Modal dan Bahan Baku untuk Memulai Ide Usaha Batik

"Berkat pemanfaatan berbagai fitur di Tokopedia dan ShopTokopedia, omzet OE tahun ini meningkat sekitar 87 persen dibandingkan dengan tahun lalu," ungkap Rizki.

Dengan mengikuti kampanye-kampanye seperti Tokopedia Fashion dan Beli Lokal, OE berhasil menjangkau lebih banyak konsumen potensial.

Melalui berbagai inisiatif yang ditawarkan oleh Tokopedia dan ShopTokopedia, OE tidak hanya berhasil meningkatkan penjualan, tetapi juga memperkuat branding dan membangun loyalitas pelanggan.

Data penjualan menunjukkan peningkatan yang signifikan, yaitu sebesar 1,5 kali lipat dibandingkan periode sebelumnya.

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Interior Elegan Penuh Seni Kaligrafi Menjadi Pesona Masjid Nur’aini di Bangka Belitung