Parapuan.co - Pernahkah Kawan Puan kebingungan menolong seseorang yang mengalami kondisi darurat seperti henti jantung?
Padahal, pertolongan pada detik-detik pertama sangat krusial untuk bisa menyelamatkan seseorang yang mengalami kondisi darurat.
Maka dari itu, penting bagi kita untuk tahu cara melakukan basic life support (BSL) yang bisa jadi penyelamat di situasi genting.
BLS merupakan serangkaian teknik penyelamatan yang dapat dilakukan oleh siapa pun dalam memberikan pertolongan pertama saat menghadapi kondisi darurat, seperti henti jantung.
BLS sangat krusial karena teknik ini mampu menjaga aliran darah dan oksigen ke otak serta organ vital lainnya sampai bantuan medis datang.
Dengan menerapkan langkah-langkah BLS, peluang seseorang untuk selamat sebelum mendapatkan perawatan lanjutan dapat meningkat secara signifikan.
"Kesadaran akan teknik BLS tidak hanya penting bagi tenaga medis, tetapi juga untuk masyarakat umum," ujar dr. A. Sari Sri Mumpuni, Sp.JP, dokter spesialis jantung dari Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta, Kamis (3/10/2024).
"Pengetahuan ini sangat berharga, karena siapa pun bisa saja menghadapi situasi darurat yang memerlukan tindakan cepat," tambahnya.
Setiap individu diharapkan memiliki kemampuan dasar dalam BLS, sehingga mereka dapat berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa ketika situasi kritis terjadi di sekitar mereka.
Baca Juga: Rekomendasi Paket P3K di Tokopedia, Portable dan Mudah Dibawa saat Bepergian
Keterampilan ini, bila dikuasai, bisa membuat perbedaan besar dan menyelamatkan nyawa seseorang saat kondisi darurat tidak terduga muncul.
Berikut adalah langkah-langkah BLS menurut panduan American Heart Association pada:
1. Pastikan Keamanan
Langkah pertama adalah memastikan keamanan bagi diri penolong, pasien, dan lingkungan sekitar.
Pastikan tidak ada bahaya yang mengancam di sekitarnya.
Seperti yang dipraktikan oleh dr. Sari dalam acara tersebut, ia menyampaikan keselamatan adalah kunci utama dalam situasi darurat.
"Sebelum bertindak, pastikan kamu dan orang di sekitar aman dari bahaya seperti kebakaran, benda tajam, atau arus listrik," ucapnya.
2. Cek Respons Korban
Baca Juga: 3 Jenis Luka dan Pertolongan Pertamanya, Lakukan Ini agar Tak Infeksi
Langkah berikutnya adalah periksa apakah korban merespons.
Jika korban tidak memberikan respons, bernapas terengah-engah, atau bahkan tidak bernapas, kemungkinan besar pasien mengalami henti jantung. Kita bisa menepuk-nepuk badan, bahu dan denyut nadi.
Untuk memeriksa denyut nadi bisa di sekitar leher dan tangan, lakukan selama maksimal 10 detik.
3. Panggil Bantuan
Jika korban tidak responsif, segera panggil bantuan dari orang di sekitar atau hubungi panggilan darurat.
Tetap tenang dan berteriak untuk meminta tolong.
Sampaikan informasi penting seperti nama, lokasi kejadian, jenis kejadian, jumlah korban, kondisinya, dan kebutuhan yang diperlukan.
4. Lakukan Kompresi Dada
Posisikan diri di sebelah kanan pasien dan pastikan pasien berada di permukaan yang rata.
Lakukan kompresi dada dengan frekuensi 100-120 kali per menit dan kedalaman 5-6 cm. Kompresi harus dilakukan dengan kuat dan cepat.
Hentikan kompresi jika pasien mulai merespons atau tenaga kesehatan sudah tiba.
5. Posisikan Pasien untuk Mempertahankan Jalan Napas
Setelah kompresi, pastikan pasien dalam posisi yang mendukung jalan napas tetap terbuka.
Perlu dicatat bahwa tahapan BLS ini khusus untuk orang dewasa.
Untuk ibu hamil dan bayi/anak-anak, teknik yang digunakan berbeda dan memerlukan pendekatan tersendiri.
Dengan mempelajari dan menerapkan BLS, kita semua dapat berperan dalam menyelamatkan nyawa, terutama dalam situasi kritis.
Jadi, kawan Puan, mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya BLS dan siap sedia untuk menghadapi keadaan darurat!
(*)
Ken Devina