Parapuan.co - Pada 16 November 2023, Mantan pacar P Diddy, Cassie Ventura mengajukan gugatan di Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Manhattan.
Ia menyebut Diddy memperkosa dan melecehkannya selama hubungan mereka.
Dalam gugatannya, ia mengungkapkan bagaimana Diddy mengendalikannya, memperkenalkannya pada dunia "berbahaya", hingga membuatnya merasa terjebak dalam hubungan yang merusak.
Ternyata, Cassie bukan satu-satunya yang berani mengungkapkan pengalaman pahit ini.
Beberapa nama terkenal lainnya juga menghadapi situasi serupa, sayangnya mereka tetap terdiam karena berbagai alasan.
Tak dimungkiri, korban memang mungkin merasa kesulitan untuk berbicara tentang pengalamannya.
Kasus-kasus seperti ini mencerminkan betapa banyak korban kekerasan seksual yang masih ragu untuk bersuara, meskipun kasus Cassie dapat memberikan dorongan untuk melawan ketakutan mereka.
Banyak korban kekerasan seksual kesulitan berbicara tentang pengalamannya karena menghadapi ketakutan mendalam.
Baca Juga: Kasus P Diddy Buktikan Laki-laki Juga Bisa Jadi Korban Pelecehan Seksual
Ketidakpastian ini sering kali menghalangi mereka untuk mengungkapkan apa yang telah terjadi.
Selain itu, ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap ketakutan ini. Melansir dari Kompas.com berikut lima alasan utama korban kekerasan seksual takut untuk berbicara:
1. Perasaan Menyalahkan Diri Sendiri
Banyak korban mungkin merasa bersalah atas situasi yang mereka alami, percaya bahwa tindakan mereka sendiri mungkin menjadi penyebab pelecehan terjadi.
Cassie menyebutkan dalam gugatannya bagaimana Diddy memperkenalkan gaya hidup yang merusak, membuatnya berpikir bahwa ia bertanggung jawab atas kondisi dirinya.
Rasa bersalah ini sering kali menghalangi korban untuk melapor, karena mereka merasa tidak layak untuk mendapatkan bantuan.
2. Rasa Takut Akan Konsekuensi
Ketika Cassie mengungkapkan pengalamannya, ia menyadari bahwa ada risiko besar bagi karier dan kehidupannya.
Banyak korban lainnya, termasuk mereka yang berhubungan dengan Diddy, mungkin merasa takut akan reperkusi dari berbicara.
Baca Juga: Menyorot Kasus P Diddy, Ini Ciri Laki-Laki yang Berpotensi Lakukan Kekerasan Seksual
Ketakutan akan kehilangan pekerjaan atau reputasi menjadi penghalang yang besar.
Dalam industri hiburan, nama besar seperti Diddy memiliki kekuatan. Hal ini dapat menjadi alasan kuat bagi korban untuk tetap diam.
3. Perasaan Malu
Cassie tidak sendirian dalam perasaan malu yang sering dialami oleh korban kekerasan seksual.
Banyak individu merasa bahwa berbicara tentang pengalaman mereka akan membuat terlihat lemah atau dihujat oleh masyarakat.
Dalam kasus Diddy, potensi stigma sosial dapat membuat korban lain merasa enggan untuk berbagi cerita mereka, berpikir bahwa mereka mungkin akan disalahkan atau dipermalukan oleh publik.
4. Konsekuensi Hukum yang Tidak Memadai
Banyak korban merasa bahwa pelaku kekerasan seksual tidak mendapat hukuman yang setimpal dengan tindakan mereka.
Dalam kasus P Diddy, jika pelaku lain yang terlibat tidak diadili secara adil, korban mungkin merasa bahwa melapor adalah sia-sia.
Baca Juga: P Diddy Diduga Lakukan Kekerasan Seksual, Ini Trauma yang Bisa Dirasakan Korban
Ketidakpastian mengenai keadilan dapat menghambat mereka untuk berbicara, menambah beban mental yang dirasakan.
5. Persepsi Bahwa Perilaku Itu Biasa Saja
Dalam banyak lingkungan, terutama di dunia hiburan, perilaku pelecehan seksual sering kali dianggap sebagai hal yang normal.
Hal ini bisa mendorong korban untuk merasa bahwa pengalaman mereka tidak cukup serius untuk diungkapkan.
Berkaca dari kasus P Diddy, ada kemungkinan bahwa beberapa orang di industri ini berpikir bahwa pelecehan adalah bagian dari 'permainan'.
Pada akhirnya, korban mungkin merasa tidak ada gunanya untuk berbicara.
Kejadian-kejadian yang terungkap terkait P Diddy menunjukkan pentingnya memberikan suara kepada korban.
Berani mengungkapkan pengalaman seperti yang dilakukan Cassie diharapkan membuat lebih banyak korban berani speak up karena merasa ada dukungan.
Selain itu, Cassie Ventura juga seolah telah membuka pintu bagi korban lain untuk berbicara dan mengubah budaya yang selama ini mendorong mereka untuk diam.
Baca Juga: Skandal P Diddy dan Justin Bieber Menyoroti Dugaan Pelecehan Seksual pada Laki-Laki
(*)
Ken Devina