Paula Verhoeven Mengalami, Begini Cara Menghadapi Gugatan Cerai dari Pasangan

Arintha Widya - Rabu, 9 Oktober 2024
Paula Verhoeven digugat cerai Baim Wong, begini cara menghadapi gugatan cerai dari pasangan.
Paula Verhoeven digugat cerai Baim Wong, begini cara menghadapi gugatan cerai dari pasangan. Instagram @paula_verhoeven

Parapuan.co - Paula Verhoeven menghadapi gugatan cerai dari Baim Wong di usia pernikahan ke-6 tahun.

Menghadapi gugatan cerai dari pasangan bisa menjadi pengalaman emosional yang berat, terutama jika tidak ada pemberitahuan apa-apa sebelumnya.

Meski demikian, penting untuk tetap berpikir jernih dan tidak bertindak gegabah, sama seperti Paula Verhoeven yang belum memberikan komentar terkait gugatan cerai dari Baim Wong.

Selain berpikir jernih, berikut ini hal-hal yang sebaiknya kamu lakukan ketika menghadapi gugatan cerai dari pasangan sebagaimana mengutip laman Myers Law Firm!

1. Hindari Langsung Menghubungi Pasangan

Setelah menerima gugatan cerai, kebanyakan orang mungkin merasa tergoda untuk segera menghubungi pasangan.

Baik untuk meminta penjelasan atau mengonfirmasi kabar tersebut, dan mencoba menyelesaikan masalah secara langsung.

Namun, sebaiknya hindari keinginan ini dan tahanlah diri dan emosimu sebisa mungkin.

Emosi yang tidak stabil bisa membuat percakapan menjadi konfrontatif dan justru merugikanmu dalam kasus hukum.

Baca Juga: Seperti Ardhito Pramono, Ini Alasan Pasangan Bercerai Meski Masih Sayang

Sebaliknya, mintalah dukungan dari keluarga dan teman terdekat untuk menenangkan diri dan meresapi situasi.

Menghubungi pasangan atau membuat kesepakatan secara informal dapat memperumit situasi hukum dan berdampak negatif pada proses perceraian.

2. Tidak Melibatkan Anak dalam Konflik

Jika memiliki anak, sangat penting untuk menjaga mereka agar tidak terlibat dalam konflik perceraian.

Berbicara buruk tentang pasangan di depan anak-anak atau melibatkan mereka dalam pertengkaran akan menimbulkan dampak psikologis yang buruk.

Selain itu, perilaku ini bisa merugikan posisimu di pengadilan, terutama jika masalah hak asuh anak menjadi bagian dari kasus perceraian.

Fokuslah pada kebutuhan anak-anak dan hindari menempatkan mereka di tengah-tengah perselisihan antara Anda dan pasangan.

3. Pahami Batas Waktu dan Respon dengan Tepat

Setelah menerima surat gugatan cerai, penting untuk memperhatikan batas waktu yang ditentukan untuk merespons.

Baca Juga: Berkaca dari Film Sehidup Semati, Ini 7 Tanda untuk Memilih Bercerai Menurut Ahli

Dalam dokumen gugatan cerai, biasanya dicantumkan berapa lama waktu yang tergugat miliki untuk memberikan tanggapan resmi.

Jangan abaikan tenggat waktu ini, karena kegagalan untuk merespons dapat memberikan keuntungan hukum kepada pasangan yang menggugatmu.

Jika kamu memerlukan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan tanggapan, ajukan permohonan perpanjangan waktu. Namun, sebaiknya hal ini dilakukan dengan bantuan pengacara.

4. Hubungi Pengacara Hukum Keluarga yang Berpengalaman

Meski ada godaan untuk mewakili diri sendiri dalam proses perceraian demi menghemat biaya, memiliki pengacara yang berpengalaman sangat penting.

Terutama jika terdapat aset penting, tunjangan, atau hak asuh anak yang dipertaruhkan.

Kesalahan kecil dalam proses hukum dapat memiliki konsekuensi besar di kemudian hari.

Pengacara akan membantu memastikan bahwa semua langkah hukum diambil dengan benar, memberikan perlindungan hukum yang memadai, serta membantu mengurangi tekanan yang kamu alami selama proses perceraian.

5. Persiapkan Dokumen dan Data Keuangan

Baca Juga: Muncul di Drakor Good Partner, Inikah Penyebab Perempuan Enggan Bercerai Meski Menderita?

Segera setelah menerima pemberitahuan gugatan cerai, mulailah mengumpulkan dokumen dan catatan yang diperlukan.

Pengadilan akan meminta banyak informasi terkait keuangan dan asetmu, sehingga persiapan awal akan sangat membantu. Beberapa dokumen penting yang perlu dikumpulkan antara lain:

- Dokumen keuangan: Laporan rekening bank, pernyataan kartu kredit, dokumen pajak, dan pernyataan hutang.

- Dokumen anak: Akta kelahiran, catatan kesehatan, tagihan pendidikan atau daycare, serta bukti keterlibatan dalam kehidupan anak.

Pengacara akan memandu tentang dokumen apa saja yang diperlukan dan membantu mengorganisir data ini untuk mendukung kasus yang kamu hadapi.

6. Tetap Tenang dan Jangan Panik

Meskipun menerima gugatan cerai bisa sangat emosional, usahakan untuk tidak panik.

Ini adalah saat yang krusial dalam proses hukum, dan penting untuk tetap tenang serta mempertahankan sikap yang rasional.

Hindari membuat keputusan impulsif yang bisa merugikanmu di kemudian hari, dan percayakan pada pengacara yang sudah kamu tunjuk.

Demikian tadi hal-hal yang bisa dilakukan dalam menghadapi gugatan cerai dari pasangan. Fokuslah pada solusi terbaik untuk masa depanmu dan keluarga.

Baca Juga: Fenomena Pasangan Artis Cerai Setelah Belasan Tahun Menikah, Kenapa?

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Paula Verhouven Digugat Cerai, Begini Cara Mendukung Teman Menghadapi Perceraian