Parapuan.co - Viral di TikTok bayi di Malaysia berinisial D yang mengidap kanker ovarium.
Bayi berusia 19 bulan ini didiagnosis penyakit kanker yang umumnya dialami oleh perempuan dewasa.
Sontak, kejadian ini membuat masyarakat penasaran bagaimana situasi ini bisa terjadi.
Kronologi Bayi Didiagnosis Kanker Ovarium
Mengutip dari laman The Straits Times, Fallarystia Sintom, ibu sang bayi merasa ada yang tidak beres dengan D.
Sang anak awalnya mengalami gejala sembelit dan perut kembung.
Gejala kemudian diikuti dengan perilaku D yang kurang aktif dan hanya ingin digendong.
"Anak saya tidak nyaman dan karena dia belum bisa biacara, ia hanya menangis kesakitan," ujar Fallarystia.
Mulanya, pihak keluarga mengira jika D mengalami gangguan pencernaan.
Baca Juga: Sosok Shella Selpi Lizah, Konten Kreator yang Meninggal Dunia Usai Lawan Kanker Ovarium
Namun setelah melakukan pemeriksaan, dokter mendeteksi ada tumor berukuran 13,5 cm di tubuh bayi tersebut.
Setelah menjalani operasi pada 2 Oktober 2024, dokter kemudian mendiagnosis D menderita kanker ovarium stadium tiga.
Kanker ovarium pada bayi ini bahkan sudah menyebar dari indung telur ke area luar panggul seperti perut, kelenjar getah bening, atau permukaan hati.
Bagaimana pengobatan bayi dengan kanker ovarium stadium tiga?
Dikutip dari Kompas.com, dokter spesialis kandungan onkologi dan ginekologi Rumah Sakit Hermina Kemayoran, Anindhita, menyebut bahwa bayi hingga anak-anak usia muda bisa terserang kanker ovarium.
Pada anak-anak, kanker ovarium bisa menyerang mulai usia 1-15 tahun meski kasus ini cukup jarang ditemukan.
Pengobatan kanker ovarium pada bayi dan anak pun dilakukan melalui beberapa proses.
Sebelum melakukan pengobatan, pasien akan melakukan pemeriksaan indung telur.
Baca Juga: Pentingnya Mengenali Gejala Awal dan Faktor Risiko Kanker Ovarium
Pemeriksaan ini bisa dilakukan secara fisik, USG, atau CT Scan untuk mengetahui ukuran tumor.
Jika ukuran tumor masih di bawah 5-6 cm, maka akan dilakukan observasi.
Sementara jika tumor sudah berukuran lebih dari 6 cm dan menunjukkan indikasi keganasan, maka harus dilakukan operasi.
"Kistanya diangkat kemudian kita akan periksa dari pemeriksaan patologi, apakah jinak, borderline, atau ganas," ujar Anindhita.
Selain dilakukan operasi, pasien mungkin akan melakukan rangkaian pengobatan lain, seperti:
- Kemoterapi.
- Terapi terarah.
- Terapi hormon.
- Terapi radiasi.
Kawan Puan, itu tadi pejelasan terkait kanker ovarium pada bayi. Segera lakukan pemeriksaan untuk mendapatkan pengobatan dini!
Baca Juga: Sering Dialami Perempuan, 4 Gejala Ini Bisa Jadi Tanda Kanker Ovarium
(*)