Bahkan, beberapa negara berpendapatan rendah mungkin kesulitan memastikan semua anak perempuan menyelesaikan pendidikan mereka dalam dekade berikutnya.
Padahal mereka tahu bahwa memastikan keterlibatan perempuan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran di seluruh masyarakat yang lebih luas.
"Menghapus hambatan terhadap pendidikan dan pengembangan anak perempuan mungkin menjadi kunci untuk mencapai banyak Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB," kata Andrew Pitt, Kepala Penelitian Global Citi.
Maka, diperlukan lebih banyak aksi nyata untuk mengatasi hambatan gender terhadap akses pendidikan.
"Kemampuan untuk menyelesaikan pendidikan formal saat masih anak-anak sangat penting bagi keberhasilan ekonomi, sosial, dan politik saat dewasa," kata pengacara Alexandra Patsalides di Equality Now kepada Thomson Reuters Foundation.
"Ketika anak perempuan tidak mendapatkan kesempatan ini, itu berarti generasi perempuan juga akan terkena dampak negatif," katanya.
Investasi pada pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi bagi anak perempuan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan mereka, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi suatu negara secara keseluruhan.
Pendidikan untuk anak perempuan berfungsi sebagai katalisator bagi perubahan sosial dan ekonomi yang lebih luas.
Baca Juga: Mengenal Beasiswa PIP, Siswa Putus Sekolah Bisa Dapat Akses Pendidikan
Pendidikan bukanlah hanya sarana untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga memiliki kekuatan untuk melawan stereotip dan mempromosikan kesetaraan gender.
Maka dari itu, perlu adanya upaya akar rumput yang memberdayakan masyarakat lokal hingga kampanye nasional yang bertujuan menjembatani kesenjangan gender akses pendidikan antara anak laki-laki dengan anak perempuan.
(*)