Beri Akses Pendidikan pada Anak Perempuan Bisa Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Negara

Citra Narada Putri - Senin, 14 Oktober 2024
Memberikan akses pendidikan pada anak perempuan bukan hanya memberdayakan mereka, tapi juga tingkatkan pertumbuhan ekonomi negara.
Memberikan akses pendidikan pada anak perempuan bukan hanya memberdayakan mereka, tapi juga tingkatkan pertumbuhan ekonomi negara. (Sasiistock/Getty Images)

Parapuan.coPemberdayaan perempuan, khususnya anak perempuan, seringkali dianggap sebagai isu sosial yang lebih bersifat kultural.

Namun, tak banyak disadari bahwa memberdayakan anak perempuan justru memiliki dampak ekonomi yang sangat signifikan.

Menurut studi Plan International yang dipublikasikan di World Economic Forum, memastikan semua anak perempuan menyelesaikan pendidikan menengah pada tahun 2030 dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) negara-negara berkembang rata-rata sebesar 10 persen selama dekade berikutnya.

Lebih lanjut temuan tersebut menunjukkan bahwa setiap satu dolar AS atau Rp15.000 yang dibelanjakan untuk hak dan pendidikan anak perempuan akan menghasilkan pengembalian sebesar 2,80 dolar AS atau Rp43.000.

Nominal ini setara dengan miliaran dolar AS dalam PDB tambahan, menurut studi oleh kelompok hak asasi Plan International dan tim Global Insights dari perusahaan jasa keuangan Citi.

"Rencana pemulihan COVID-19 yang memprioritaskan investasi dalam pendidikan dan kesejahteraan anak perempuan akan membantu masyarakat dan ekonomi membangun kembali dengan lebih baik dan lebih kuat," kata Anne-Birgitte Albrectsen, Kepala Eksekutif Plan International.

Kendatipun akses pendidikan terhadap anak perempuan punya peran yang penting terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara, namun pada kenyataannya anak perempuan menghadapi tantangan tersendiri.

Menurut UNICEF, ironisnya anak perempuan lebih mungkin tidak bersekolah daripada anak laki-laki.

Banyak keluarga memilih untuk mendidik anak laki-laki daripada anak perempuan, sementara kekerasan, kemiskinan, dan pernikahan dini juga memengaruhi akses mereka terhadap pendidikan. 

Baca Juga: Rentan Dialami Para Pengasuh Lansia, Apa Itu Caregiver Burnout?

Bahkan, beberapa negara berpendapatan rendah mungkin kesulitan memastikan semua anak perempuan menyelesaikan pendidikan mereka dalam dekade berikutnya.

Padahal mereka tahu bahwa memastikan keterlibatan perempuan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran di seluruh masyarakat yang lebih luas.

"Menghapus hambatan terhadap pendidikan dan pengembangan anak perempuan mungkin menjadi kunci untuk mencapai banyak Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB," kata Andrew Pitt, Kepala Penelitian Global Citi.

Maka, diperlukan lebih banyak aksi nyata untuk mengatasi hambatan gender terhadap akses pendidikan.

"Kemampuan untuk menyelesaikan pendidikan formal saat masih anak-anak sangat penting bagi keberhasilan ekonomi, sosial, dan politik saat dewasa," kata pengacara Alexandra Patsalides di Equality Now kepada Thomson Reuters Foundation.

"Ketika anak perempuan tidak mendapatkan kesempatan ini, itu berarti generasi perempuan juga akan terkena dampak negatif," katanya.

Investasi pada pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi bagi anak perempuan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan mereka, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi suatu negara secara keseluruhan.

Pendidikan untuk anak perempuan berfungsi sebagai katalisator bagi perubahan sosial dan ekonomi yang lebih luas.

Baca Juga: Mengenal Beasiswa PIP, Siswa Putus Sekolah Bisa Dapat Akses Pendidikan

Pendidikan bukanlah hanya sarana untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga memiliki kekuatan untuk melawan stereotip dan mempromosikan kesetaraan gender.

Maka dari itu, perlu adanya upaya akar rumput yang memberdayakan masyarakat lokal hingga kampanye nasional yang bertujuan menjembatani kesenjangan gender akses pendidikan antara anak laki-laki dengan anak perempuan. 

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Beri Akses Pendidikan pada Anak Perempuan Bisa Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Negara