Parapuan.co - Menjadi pekerja perantau bukanlah hal yang mudah bahkan bisa dibilang menantang.
Bagaimana tidak, Kawan Puan tentu membutuhkan pengeluaran yang lebih banyak untuk tempat tinggal. Misalnya membayar sewa kamar kos atau membayar kontrakan rumah.
Oleh karena itu, penting bagi pekerja perantau untuk mampu mengelola pemasukannya.
Lantas, apa yang bisa dilakukan dalam mengatur keuangan untuk pekerja perantau yang baru bekerja?
Merangkum dari laman Kompas.com, berikut ulasan lengkapnya untuk kamu!
1. Buat Anggaran Bulanan
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat anggaran bulanan.
Kamu bisa menuliskan seluruh pemasukan dan pengeluaran bulananmu.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemana arus pengeluaran uangmu setiap bulannya.
Baca Juga: Tips Atur Keuangan bagi Sandwich Generation seperti Kaluna di Home Sweet Loan
2. Prioritaskan Penghematan
Sebagai pekerja perantau, penghematan menjadi salah satu prioritas utama.
Identifikasi pengeluaran apa yang dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan.
Misalnya membeli kopi setiap pagi, jajan makanan mahal setiap akhir pekan, atau yang lainnya.
Dengan menghemat pengeluaran ini, Kawan Puan bisa menyisihkan uang untuk investasi dan tabungan.
3. Tetap Menabung dan Investasi
Invetasi adalah salah satu cata terbaik untuk mengembangkan dan menyimpan kekayaan kamu.
Untuk itu, jangan tunda waktu untuk melakukan investasi. Kawan Puan bisa memulai dengan deposito atau reksa dana.
Baca Juga: 6 Jenis Investasi untuk Mendapatkan Penghasilan Tambahan, Apa Saja?
4. Buat Dana Darurat
Dana darurat sangat penting untuk menghadapi situasi tak terduga seperti sakit atau kehilangan pekerjaan.
Usahakan untuk memiliki dana darurat yang setara dengan 3-6 bulan pengeluaranmu.
Dengan memiliki dana darurat, kamu bisa merasa lebih aman dalam menghadapi kejadian tak terduga tanpa harus berutang.
Sisihkan sebagian kecil dari gaji setiap bulannya untuk dana ini hingga mencapai target.
4. Tetapkan Tujuan Keuangan Jangka Pendek
Menetapkan tujuan keuangan membantu kamu tetap fokus dan disiplin dalam mengelola uang.
Apakah kamu ingin membeli rumah, kendaraan, atau menyiapkan dana pensiun?
Pecah tujuan tersebut menjadi jangka pendek (1-5 tahun) dan jangka panjang (lebih dari 5 tahun).
Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa menyusun strategi keuangan yang lebih baik.
Misalnya, untuk tujuan jangka pendek, kamu bisa menabung di tabungan berjangka, sedangkan untuk tujuan jangka panjang, kamu bisa berinvestasi di aset yang lebih berisiko tetapi berpotensi menghasilkan return yang lebih tinggi.
Kawan Puan itu tadi tips mengelola keuangan untuk pekerja perantau yang baru bekerja.
Semoga nyaman di pekerjaan barumu ya!
Baca Juga: Kelas Menengah Terjebak, Bagaimana Indonesia Bisa Atasi Middle Income Trap?
(*)