Parapuan.co - Ancaman sekstorsi atau sextortion merupakan kejahatan yang mengerikan yang mengancam remaja, khususnya dari aktivitas di media sosial.
Para pelaku mengincar pengguna muda dan remaja di berbagai belahan dunia untuk mencari keuntungan finansial dengan mengancam akan mengumbar konten-konten intim mereka jika korban tidak memenuhi keinginan pelaku.
Memahami bahaya tersebut, Meta mengumumkan langkah-langkah baru untuk melindungi pengguna dari ancaman sekstorsi dengan lebih maksimal.
Antara lain menyembunyikan daftar pengikut dan orang yang diikuti dari terduga pelaku sekstorsi, mencegah tangkapan layar dari gambar-gambar tertentu dalam Direct Message (DM), serta meluncurkan fitur Proteksi Konten Telanjang secara global.
Berikut penjelasan mengenai berbagai fitur baru di Meta untuk melindungi remaja dari ancaman sekstorsi sebagaimana dalam pers rilis yang diterima PARAPUAN!
Fitur-fitur keamanan baru untuk melawan ancaman sekstorsi
Meta mengumumkan serangkaian fitur keamanan baru yang dirancang untuk memperkuat perlindungan bagi pengguna dari ancaman sekstorsi dan mempersulit pelaku melakukan modusnya.
Meta akan mempersulit akun yang menunjukkan tanda-tanda perilaku penipuan untuk meminta mengikuti remaja.
Bergantung pada kekuatan berbagai sinyal ini —yang mencakup seberapa baru akun tersebut— Meta akan memblokir permintaan mengikuti sepenuhnya, atau mengirimkannya ke folder spam remaja.
Baca Juga: Sextortion, Kejahatan Berperantara Media Digital yang Mengancam Perempuan
Pelaku kejahatan sekstorsi sering mengaku tinggal di suatu lokasi untuk mengelabui remaja agar mempercayai mereka.
Untuk membantu mencegah hal ini, Meta juga sedang menguji pemberitahuan keamanan baru di fitur DM Instagram dan Messenger untuk menginformasikan pengguna remaja saat mereka sedang mengobrol dengan seseorang yang mungkin tinggal di negara lain.
Pelaku kejahatan sekstorsi seringkali menggunakan daftar pengikut dan orang yang diikuti dari target mereka untuk mencoba memeras korban dengan menyebarkan aibnya ke orang lain.
Memahami modus tersebut, akun yang terdeteksi menunjukkan tanda-tanda perilaku penipuan tidak akan dapat melihat pengikut atau daftar pengikut orang lain, sehingga mereka tidak dapat memanfaatkan fitur ini.
Calon pelaku sekstorsi juga tidak akan bisa melihat daftar akun yang menyukai kiriman seseorang, foto yang menandai mereka, atau akun lain yang menandai foto mereka.
Lebih lanjut, dalam waktu dekat Meta juga tidak lagi mengizinkan pengguna melakukan tangkapan layar atau rekaman layar dari foto atau video yang dikirim di dalam pesan pribadi.
Jadi, jika seseorang mengirim foto atau video di dalam DM Instagram atau Messenger menggunakan fitur "view once" atau "allow replay", mereka tidak perlu khawatir penerima konten tersebut akan melakukan tangkapan layar atau rekaman layar tanpa izin.
Meta tidak mengizinkan pelaku kejahatan untuk membuka foto atau video yang dikirim dengan fitur "view once" atau "allow replay" di Instagram versi web untuk mencegah pelaku dari menghindari larangan tangkapan layar atau rekaman layar tersebut.
Meta juga meluncurkan fitur Proteksi Konten Telanjang secara global di fitur DM Instagram, setelah mengumumkan uji cobanya pada April lalu.
Baca Juga: Marak Kasus Pelecehan Karena Kecanduan Video Dewasa, Kenali Cirinya!
Fitur yang akan aktif secara otomatis bagi remaja di bawah usia 18 tahun ini akan memburamkan gambar yang terdeteksi mengandung ketelanjangan saat dikirim atau diterima melalui DM Instagram dan memperingatkan pengguna akan risiko terhadap pengiriman gambar-gambar sensitif.
Meta juga bekerja sama dengan Larry Magid, President & CEO ConnectSafely, dalam membuat video edukasi bagi para orang tua untuk memahami cara kerja dari fitur tersebut.
Video tersedia dan bisa kamu akses di laman Hentikan Sekstorsi dari situs web Meta Family Center.
Mengambil tindakan nyata terhadap pelaku sekstorsi
Pekan lalu, Meta menghapus lebih dari 1.620 aset yang terdiri dari 800 Grup Facebook dan 820 akun yang terafiliasi dengan Yahoo Boys dan mencoba untuk mengatur, merekrut, dan melatih para pelaku baru dari sekstorsi.
Pada Juli lalu, Meta juga telah menghapus sekitar 7.200 aset Facebook yang terlibat dalam perilaku serupa.
Adapun Yahoo Boys telah dilarang berdasarkan kebijakan Individu dan Organisasi Berbahaya dari Meta, salah satu kebijakan Meta yang paling ketat.
Seraya mengambil langkah agresif dalam menangani pelanggaran dari akun-akun Yahoo Boys, Meta tengah menerapkan metode-metode baru untuk mengidentifikasi dan menghapus akun-akun tersebut dengan lebih cepat.
Meta terus berupaya mengembangkan mekanisme yang digunakan untuk mengidentifikasi penipu, menghapus akun mereka, dan menyetop mereka kembali.
Saat para ahli di Meta mengobservasi pola-pola dari percobaan sekstorsi, seperti kesamaan di antara profil para pelaku, Meta turut melatih teknologi untuk mengenali tanda-tanda tersebut.
Ini memungkinkan Meta mencari akun pelaku sextortion dan mengambil tindakan yang tepat dengan cepat.
Sembari melakukannya, Meta mencatatkan kemajuan yang signifikan dalam mendeteksi pelaku baru maupun pelaku yang kembali membuat akun baru.
Meta turut membagikan pola-pola ini ke program Lantern dari Tech Coalition, sehingga perusahaan lain bisa menyelidiki platform mereka sendiri dan melacak penggunaan yang mencurigakan.
Serangkaian pembaruan ini merupakan langkah krusial dalam usaha Meta melawan pelaku kejahatan sekstorsi.
Meta juga akan terus mengembangkan keamanan untuk membantu melindungi komunitas.
Kawan Puan dapat memanfaatkan fitur ini di media sosial milik Meta, salah satunya Instagram.
Selamat mencoba dan semoga kita terhindar dari kejahatan digital dalam bentuk apapun, ya.
Baca Juga: Komitmen Hadirkan Ruang Digital yang Aman untuk Remaja, TikTok Rilis Program Ini
(*)