3 Ciri Bisnis Keluarga, Termasuk Diteruskan ke Generasi Berikutnya

Saras Bening Sumunar - Sabtu, 26 Oktober 2024
Ciri-ciri bisnis keluarga.
Ciri-ciri bisnis keluarga. (Edwin Tan/Getty Images)

Parapuan.co - Kawan Puan, apakah kamu memiliki bisnis keluarga? Bagi sebagian orang bisnis keluarga terlihat begitu sederhana.

Namun kenyataannya bisnis keluarga memiliki tantangan dan keunikan tersendiri yang membuatnya berbeda dari bisnis yang lain.

Untuk bisa sukses dan bertahan lama, bisnis keluarga harus memiliki karakteristik khusus yang mampu menjembatani antara ikatan keluarga dan kebutuhan profesionalisme dalam dunia bisnis.

Misalnya saja ketika kamu memiliki bisnis keluarga di bidang kuliner, semakin lama bisnis tersebut berjalan, maka kian banyak pula pelanggan yang datang.

Bisa diartikan bahwa bisnis keluarga sering kali bertujuan untuk mempertahankan keberlanjutan usaha melalui suksesi antar generasi.

Ada lima karakteristik bisnis keluarga yang perlu kamu tahu, seperti melansir dari laman Gross Mendelsohn.

1. Kepemimpinan Melibatkan Anggota Keluarga

Salah satu karakteristik utama dari bisnis keluarga adalah keterlibatan aktif anggota keluarga dalam kepemimpinan.

Biasanya, pendiri bisnis adalah kepala keluarga yang kemudian melibatkan anak-anak atau anggota keluarga lainnya dalam operasional bisnis.

Baca Juga: 3 Langkah yang Perlu Diperhatikan Saat Memulai Bisnis Rental Mobil

Namun, penting untuk dicatat bahwa keterlibatan ini tidak sekadar karena hubungan darah.

Anggota keluarga yang terlibat dalam bisnis perlu memiliki keterampilan, pengalaman, dan kompetensi yang memadai untuk memastikan bisnis berjalan lancar.

2. Nilai-Nilai dan Budaya Perusahaan yang Kuat

Setiap bisnis keluarga biasanya didasari oleh nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh keluarga tersebut.

Nilai-nilai seperti kepercayaan, kerja keras, loyalitas, dan komitmen terhadap kualitas sering menjadi fondasi yang kuat dalam bisnis keluarga.

Nilai-nilai ini tidak hanya berpengaruh pada cara bisnis dijalankan, tapi juga dalam hubungan dengan pelanggan, karyawan, dan mitra bisnis.

3. Transfer Antar Generasi

Salah satu karakteristik penting dari bisnis keluarga adalah transfer bisnis dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Baca Juga: Dua Pemilik Brand Lokal Bagikan Kisah Kreasikan Produk dan Manfaatkan E-commerce

Proses ini sering kali menantang karena membutuhkan kesiapan dari generasi penerus dan kesediaan generasi pendahulu untuk menyerahkan kendali.

Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini bisa menimbulkan konflik internal.

Di sisi lain, hanya sekitar 12% bisnis keluarga yang bertahan hingga generasi ketiga.

Sedangkan hanya 4% bisnis yang masih beroperasi hingga generasi keempat.

Tantangan dalam Melakukan Bisnis Keluarga

Perlu diketahui bahwa menjalankan bisnis memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam memisahkan antara hubungan keluarga dan profesionalitas.

Batas antara kehidupan pribadi dan profesional sering kali menjadi kabur, yang dapat menimbulkan konflik jika tidak dikelola dengan baik.

Oleh karena itu, bisnis keluarga yang sukses biasanya menetapkan aturan yang jelas tentang bagaimana urusan bisnis dan keluarga harus dipisahkan.

Baca Juga: 3 Hal yang Menjadi Tolok Ukur UMKM Jika Ingin Bisa Ekspor, Apa Saja?

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Nekat Jogging saat Hujan Turun, Ini Risiko yang Mungkin Terjadi