Baca Juga: Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan Ketika Menyusun Anggaran untuk Liburan
"Mau ambil berapa aja boleh (untuk keinginan), tapi sesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan keuangan," ungkap Rista.
"Ambil 5 persen, 10 persen juga boleh. Kalau misalnya ambil 20 persen, nanti tujuan keuangan enggak tercapai cepat, ya diturunin budget-nya," imbuhnya.
3. Disiplin dalam Pengeluaran
Berikutnya, penting untuk disiplin dalam pengeluaran, baik di pos kewajiban, kebutuhan, maupun keinginan.
Pengeluaran wajib mencakup pajak, utang, tabungan, sedekah, termasuk asuransi (jika ada).
Pengeluaran untuk kebutuhan, meliputi semua keperluan rutin bulanan (makan, transportasi, listrik, anak, dll).
Pengeluaran untuk keinginan bisa mencakup hiburan, liburan, dan sebagainya.
Bila baru memulai, kamu dapat me-review perencanaan anggaran setiap pekan. Kemudian secara bertahap, review setiap bulan, per trimester, dan seterusnya.
"Yang penting kita tahu uang kita ke mana setip bulannya, digunakan untuk apa saja, berapa pengeluarannya, dan berapa yang sudah kita hasilkan," papar Rista.
Tak sulit kan, Kawan Puan? Yuk, coba mulai mengatur keuangan dengan membuat budgeting!
Baca Juga: Tips Budgeting ala Perencana Keuangan Prita Ghozie Biar Bisa Nabung Kayak Kaluna
(*)