Parapuan.co - Di antara Kawan Puan mungkin sudah banyak yang mendapatkan template spreadsheet pengaturan keuangan ala Kaluna dari film Home Sweet Loan.
Setelah mengecek spreadsheet tersebut, apakah Kawan Puan merasa budgeting Kaluna terlalu rumit? Atau kamu merasa cukup rapi dan detail untuk diterapkan?
Apapun yang kamu pikirkan mengenai budgeting ala Kaluna di film Home Sweet Loan, sebenarnya ada cara yang lebih mudah, lho.
Kamu bisa membuat perencanaan anggaran yang mudah dilakukan dan bisa kamu pahami ketika mengecek kembali budgeting bulanan untuk memantau cash flow.
Caranya diungkap oleh perencana keuangan Rista Zwestika Reni dalam sebuah wawancara dengan PARAPUAN, Kamis (24/10/2024) kemarin. Yuk, simak!
Kata Perencana Keuangan tentang Budgeting ala Kaluna
Rista Zwestika menilai template budgeting seperti Kaluna atau siapapun, semua bergantung pada tingkat kenyamanan kita.
Pengetahuan kita terkait keuangan atau literasi finansial kita juga harus mumpuni untuk membuat anggaran yang sesuai tingkat kenyamanan tersebut.
Namun, Rista Zwestika menyarankan agar menggunakan budgeting yang sederhana dan friendly.
Baca Juga: Mengenal Uang Sekarang dan Nanti, Cara Mengatur Keuangan untuk Freelancer
Lantas, apa yang perlu ada dalam perencanaan anggaran yang sederhana? Berikut saran Ristwa Zwestika:
1. Mengatur Skala Prioritas
"Mengatur keuangan harus didasarkan pada skala prioritas, yaitu wajib, butuh, dan ingin," kata Rista Zwestika.
Pihaknya juga mengatakan, "Kewajiban dulu, baru kebutuhan, baru setelah itu keinginan."
Artinya, setiap pengaturan keuangan dibuat berdasarkan tiga pos pengeluaran, yaitu untuk kewajiban, kebutuhan, dan keinginan.
2. Mengelola Keinginan
Selagi mengatur skala prioritas, lakukan pelacakan atau tracking pengeluaran bulanan seperti yang dilakukan Kaluna.
Kamu dapat melacak budget mana yang bisa dikurangi, semisal dari pos keinginan.
Apabila kamu punya tujuan keuangan tertentu, sesuaikan presentase anggaran untuk keinginan agar tujuan tersebut bisa tercapai lebih cepat.
Baca Juga: Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan Ketika Menyusun Anggaran untuk Liburan
"Mau ambil berapa aja boleh (untuk keinginan), tapi sesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan keuangan," ungkap Rista.
"Ambil 5 persen, 10 persen juga boleh. Kalau misalnya ambil 20 persen, nanti tujuan keuangan enggak tercapai cepat, ya diturunin budget-nya," imbuhnya.
3. Disiplin dalam Pengeluaran
Berikutnya, penting untuk disiplin dalam pengeluaran, baik di pos kewajiban, kebutuhan, maupun keinginan.
Pengeluaran wajib mencakup pajak, utang, tabungan, sedekah, termasuk asuransi (jika ada).
Pengeluaran untuk kebutuhan, meliputi semua keperluan rutin bulanan (makan, transportasi, listrik, anak, dll).
Pengeluaran untuk keinginan bisa mencakup hiburan, liburan, dan sebagainya.
Bila baru memulai, kamu dapat me-review perencanaan anggaran setiap pekan. Kemudian secara bertahap, review setiap bulan, per trimester, dan seterusnya.
"Yang penting kita tahu uang kita ke mana setip bulannya, digunakan untuk apa saja, berapa pengeluarannya, dan berapa yang sudah kita hasilkan," papar Rista.
Tak sulit kan, Kawan Puan? Yuk, coba mulai mengatur keuangan dengan membuat budgeting!
Baca Juga: Tips Budgeting ala Perencana Keuangan Prita Ghozie Biar Bisa Nabung Kayak Kaluna
(*)