Untuk menanggapi tantangan ini, pemerintah Indonesia menjadikan ekonomi hijau sebagai strategi utama dalam pembangunan nasional, sekaligus bagian dari Visi Indonesia 2045.
Langkah ini memanfaatkan sumber daya alam dan biodiversitas Indonesia secara berkelanjutan, guna menciptakan ekonomi yang tangguh, efisien, dan ramah lingkungan.
Konsep Green Jobs: Pekerjaan untuk Perlindungan Lingkungan
Green jobs atau pekerjaan ramah lingkungan muncul sebagai bagian dari solusi menghadapi krisis iklim sekaligus mendorong ekonomi berkelanjutan.
Berdasarkan Peta Jalan Pekerjaan Hijau dari Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), pekerjaan hijau mencakup peran yang berfokus pada perlindungan atau pemulihan lingkungan, serta penggunaan sumber daya yang efisien dan berkelanjutan.
Proyek Innovation and Investment for Inclusive Sustainable Economic Development (ISED), yang didirikan oleh BMZ Jerman dan Kementerian PPN/Bappenas Indonesia, mendefinisikan green jobs sebagai pekerjaan yang dapat membantu sejumlah persoalan, meliputi:
(1) Meningkatkan efisiensi energi dan bahan baku; (2) Mengurangi emisi gas rumah kaca; (3) Meminimalkan limbah dan polusi; (4) Melindungi serta memulihkan ekosistem; (5) Mendukung adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Green jobs mencakup bidang energi terbarukan (seperti tenaga surya dan angin), pengelolaan limbah, pertanian organik, hingga transportasi berkelanjutan.
Paradigma ini menawarkan pendekatan yang mengintegrasikan kepentingan ekonomi dan ekologi, sehingga memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia serta masa depan lingkungan yang lebih baik.