Green Jobs dan Peluang Karier Pekerjaan Ramah Lingkungan di Indonesia

Arintha Widya - Selasa, 29 Oktober 2024
Peluang pekerjaan ramah lingkungan atau green jobs di Indonesia.
Peluang pekerjaan ramah lingkungan atau green jobs di Indonesia. howtogoto

Parapuan.co - Istilah green economy atau ekonomi hijau sering diperbincangkan semenjak pandemi Covid-19.

Beberapa tahun belakangan, ekonomi hijau juga mengarah pada green jobs atau pekerjaan hijau (ramah lingkungan).

Green jobs digaungkan di seluruh dunia dengan harapan dapat mengatasi masalah krisis iklim.

Kondisi krisis iklim tentunya menuntut aksi nyata untuk melindungi lingkungan, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Lantas, bagaimana potensi green jobs atau pekerjaan ramah lingkungan di Indonesia?

Simak pemaparannya sebagaimana merangkum laman Majalah Senta Kementerian Ketenagakerjaan berikut ini!

Tantangan Krisis Iklim di Indonesia

Indonesia, sebagai salah satu negara dengan tingkat emisi gas rumah kaca tertinggi di dunia, turut menghadapi ancaman yang semakin besar.

Jika tren saat ini berlanjut, peningkatan emisi di Indonesia diperkirakan akan dua kali lipat pada 2030.

Baca Juga: Mengenal Green Job dan Alasannya Disebut Bakal Booming di Indonesia

Untuk menanggapi tantangan ini, pemerintah Indonesia menjadikan ekonomi hijau sebagai strategi utama dalam pembangunan nasional, sekaligus bagian dari Visi Indonesia 2045.

Langkah ini memanfaatkan sumber daya alam dan biodiversitas Indonesia secara berkelanjutan, guna menciptakan ekonomi yang tangguh, efisien, dan ramah lingkungan.

Konsep Green Jobs: Pekerjaan untuk Perlindungan Lingkungan

Green jobs atau pekerjaan ramah lingkungan muncul sebagai bagian dari solusi menghadapi krisis iklim sekaligus mendorong ekonomi berkelanjutan.

Berdasarkan Peta Jalan Pekerjaan Hijau dari Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional), pekerjaan hijau mencakup peran yang berfokus pada perlindungan atau pemulihan lingkungan, serta penggunaan sumber daya yang efisien dan berkelanjutan.

Proyek Innovation and Investment for Inclusive Sustainable Economic Development (ISED), yang didirikan oleh BMZ Jerman dan Kementerian PPN/Bappenas Indonesia, mendefinisikan green jobs sebagai pekerjaan yang dapat membantu sejumlah persoalan, meliputi:

(1) Meningkatkan efisiensi energi dan bahan baku; (2) Mengurangi emisi gas rumah kaca; (3) Meminimalkan limbah dan polusi; (4) Melindungi serta memulihkan ekosistem; (5) Mendukung adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.

Green jobs mencakup bidang energi terbarukan (seperti tenaga surya dan angin), pengelolaan limbah, pertanian organik, hingga transportasi berkelanjutan.

Paradigma ini menawarkan pendekatan yang mengintegrasikan kepentingan ekonomi dan ekologi, sehingga memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia serta masa depan lingkungan yang lebih baik.

Baca Juga: Dampak dan Tujuan Green Job, Diprediksi Jadi Tren di Indonesia 2025

Peta Okupasi Green Jobs di Indonesia

Indonesia telah mengembangkan Peta Okupasi Nasional Green Jobs dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang mencakup berbagai bidang.

Sebut saja diantaranya ekonomi hijau lintas sektor, pertanian, manufaktur, konstruksi, jasa pariwisata, serta energi terbarukan.

Peta ini memberikan standar kompetensi dan kualifikasi untuk pekerjaan di sektor-sektor hijau.

Dengan adanya Peta Okupasi ini, diharapkan pengembangan tenaga kerja Indonesia dapat lebih terarah dalam mengisi lapangan pekerjaan ramah lingkungan.

Potensi dan Tantangan Green Jobs di Indonesia

Indonesia memiliki potensi besar dalam menciptakan pekerjaan ramah lingkungan, terutama melalui sektor energi terbarukan, pertanian, kehutanan, dan pariwisata berkelanjutan.

Potensi energi terbarukan Indonesia, termasuk tenaga surya, angin, air, dan biomassa, sangat besar.

Dengan investasi yang tepat, sektor ini dapat menciptakan banyak lapangan kerja baru di berbagai bidang.

Baca Juga: Joko Widodo Sebut Indonesia Punya Potensi Besar di Ekonomi Hijau

Namun, upaya menciptakan lapangan kerja hijau menghadapi tantangan, terutama dari sisi pendidikan dan pelatihan vokasi yang belum memadai.

Banyak lembaga Pendidikan dan Pelatihan Teknikal dan Vokasional (TVET) masih mengajarkan keterampilan konvensional yang tidak selaras dengan tuntutan industri hijau.

Hal ini menghambat kesiapan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan green jobs.

Oleh karena itu, perlu ada kolaborasi lebih baik antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan industri untuk memastikan kurikulum dan fasilitas pelatihan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan hijau.

Green jobs menghadirkan peluang besar untuk menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan sekaligus mendukung transformasi ekonomi hijau di Indonesia.

Peran serta dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, industri, lembaga pendidikan, hingga masyarakat, sangat dibutuhkan.

Dengan demikian, potensi green jobs demi masa depan yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan dapat segera dimanfaatkan.

Menurut Kawan Puan, pekerjaan ramah lingkungan seperti apa yang bisa kamu lakukan untuk mesinergikan program green jobs ini?

Baca Juga: Jadi Topik Debat Cawapres 2024, Ini 5 Ide Usaha Green Business yang Ramah Lingkungan

(*)

Sumber: Kemnaker.go.id
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Rahasia Gaya Fun dan Edgy ala Julie Estelle, Ternyata Pakai Koleksi Lucu Ini