Strategi Mengelola Utang Konsumtif agar Kondisi Keuangan Tetap Terjaga

Arintha Widya - Kamis, 31 Oktober 2024
Strategi mengelola utang konsumtif menurut perencana keuangan.
Strategi mengelola utang konsumtif menurut perencana keuangan. Rawpixel

Baca Juga: Bisakah Perempuan Siapkan Dana Pensiun jika Punya Utang? Ini Kata Perencana Keuangan

Pastikan bahwa kita memiliki kemampuan untuk membayar cicilan bulanan tanpa mengorbankan kebutuhan pokok lainnya.

"Setelah ambil keputusan, kita ngecek kondisi keuangan kita, kira-kira nanti bisa enggak melakukan pembayaran setiap bulannya. Kalau tidak mampu, akan merusak kondisi keuangan kita," terang Rista lagi.

Jika setelah diperhitungkan ternyata tidak memungkinkan, sebaiknya tunda dulu keinginan berutang.

4. Batasi Porsi Utang dari Penghasilan

Dalam mengelola utang konsumtif, ada baiknya kita mengikuti aturan batasan porsi utang dari penghasilan.

Rista Zwestika mengatakan, "Kalau mau berutang, presentasenya tidak boleh lebih dari 30 persen penghasilan setiap bulan."

Dengan menetapkan batas ini, kita bisa menjaga keseimbangan keuangan dan tetap memiliki dana untuk kebutuhan lainnya.

Melampaui batas tersebut berisiko menimbulkan kesulitan keuangan yang dapat mengganggu kesejahteraan dan bahkan berdampak pada kualitas hidup.

5. Memeriksa Alternatif Sebelum Berutang

Strategi lainnya sebelum memutuskan untuk berutang, pertimbangkan terlebih dahulu apakah ada cara lain untuk memenuhi suatu kebutuhan tanpa harus mengambil utang.

Berutang seharusnya menjadi pilihan terakhir, terutama jika kebutuhan tersebut masih dapat diakomodasi dengan cara lain yang lebih ringan bagi keuangan kita.

Mengelola utang konsumtif memerlukan kedisiplinan dan kesadaran penuh terhadap kondisi keuangan kita. Jadi, pertimbangkan dengan bijak sebelum berutang ya, Kawan Puan?

Baca Juga: 5 Tips Atur Keuangan agar Bebas Utang, Salah Satunya Hindari FOMO

(*)

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Borong Perlengkapan Ibu dan Bayi di Waktunya IMBEX Berd15kon!