Jangan Ambil Hati, Lakukan Ini Jika Anak Tiba-Tiba Memilih Salah Satu Orang Tua

Arintha Widya - Kamis, 31 Oktober 2024
Ketika anak memilih salah satu orang tua dan membuat salah satunya merasa patah hati.
Ketika anak memilih salah satu orang tua dan membuat salah satunya merasa patah hati. ibnjaafar

Baca Juga: Bagaimana Cara Memperkuat Kualitas Hubungan dengan Anak? Ini Tipsnya

Misalnya, orang tua bisa merencanakan waktu beberapa menit sesaat setelah tiba di rumah, membantu anak beradaptasi dengan perubahan situasi dengan cara yang menyenangkan.

4. Bantu Anak Mengatasi Beban Emosional

Anak sering kali membawa emosi yang tidak tersampaikan dan muncul dalam bentuk perasaan atau tindakan negatif di waktu tertentu.

Madeleine menyarankan, "Jika orang tua bisa mendengarkan ketika anak sedang tidak tenang, hal ini dapat mengurangi tekanan emosional yang mereka bawa."

Orang tua cukup mendengarkan hal-hal yang disampaikan anak tanpa segera mencoba memecahkan masalah.

Setiap kali orang tua hadir untuk mendengarkan, beban emosi anak akan berkurang, sehingga mereka lebih mampu menghadapi situasi yang sulit di lain waktu.

Orang tua juga dapat menggunakan waktu khusus atau 1 on 1 time untuk mendampingi anak menghadapi emosi mereka ketika waktu bersama tersebut berakhir.

5. Bekerja Sama dengan Pasangan

Diskusikan dengan pasangan tentang bagaimana sebaiknya membantu anak mengatasi emosinya jika hal semacam ini terjadi.

Baca Juga: Ini Pentingnya 1 on 1 Time, Waktu Berkualitas Orang Tua dengan Anak

Jika komunikasi dengan pasangan terkait masalah parenting tidak harmonis, orang tua dapat mencari bantuan pihak ketiga, seperti konselor.

Dengan cara ini, orang tua bisa membahas perbedaan pandangan dan menyusun rencana yang akan diterapkan secara bersama.

Madeleine juga menyarankan agar orang tua banyak melakukan hal-hal kecil dan sederhana bersama, sehingga memperbaiki hubungan dan dapat meredakan ketegangan.

Menyikapi Pilihan Anak dengan Bijak

Ketika anak memilih salah satu orang tua, jangan buru-buru merasa ditolak dan patah hati.

Situasi ini mungkin menunjukkan kebutuhan emosional anak yang memerlukan perhatian atau bantuan dalam mengatasi beban emosionalnya.

Dengan memahami, mendekatkan diri, serta bekerja sama dengan pasangan, orang tua bisa menghadapi tantangan ini dengan lebih bijak dan harmonis.

Nah, sekarang Kawan Puan sudah tahu kan harus bagaimana jika anak menolak bersamamu?

Baca Juga: Cuma 15 Menit, Ini 6 Tips Memaksimalkan 1 on 1 Time Bareng Anak

(*)

Sumber: Hand in Hand Parenting
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Milenial dan Gen Z Sebenarnya Kelahiran Tahun Berapa? Ini Jawabannya