Pestisida jenis herbisida adalah pilihan tepat untuk membantu mengontrol pertumbuhan gulma yang dapat mengganggu perkembangan tanaman.
Dengan penggunaan herbisida, kamu dapat memastikan tanaman utama mendapatkan nutrisi yang cukup tanpa perlu bersaing dengan gulma.
Bahaya Pestisida Jika Terkonsumsi Manusia
Meskipun memiliki kegunaan bagi tanaman, ada berbagai risiko jika pestisida dikonsumsi manusia.
Termasuk, jika terdapat residu pestisida di buah atau sayuran.
Pada manusia, paparan pestisida bisa memicu kerancunan dan berbagai masalah kesehatan.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyebut bahwa tiap jenis pestisida memiliki risiko kesehatan yang berbeda terhadap manusia.
Hal ini tergantung pada senyawa kimia dalam pestisida tersebut.
Ia mengatakan bahwa ada sejumlah dampak yang mungkin terjadi akibat paparan pestisida, baik dalam waktu lama dan dosis cukup.
Efek paparan pestisida dibagi menjadi dua jenis yakni sistemik dan non sistemik.
Menurutnya, efek sistemik ini terjadi karena pestisida diserap oleh tanaman dan beredar melalui jaringan tanaman sehingga residunya susah dihilangkan.
Pada akhirnya, hal ini dapat mengakibatkan gangguan kerja endokrin, fungsi hati, serta ginjal.
"Pestisida dengan efek sistemik diserap oleh tanaman dan beredar melalui jaringan tanaman, sehingga residunya dapat bertahan di dalam buah atau bagian tanaman lainnya, bahkan setelah dicuci," ujar Aji Muhawarman dilansir dari Kompas.com.
Sementara itu, pestisida non-sistemik yaitu yang bekerja di permukaan tanaman, sehingga residunya cenderung menempel di luar lebih mudah dihilangkan dengan pencucian.
Baca Juga: 3 Tips Membuat Air Mawar bagi Kulit, Pakai yang Bebas Pestisida
(*)