Parapuan.co - Belakangan, pembahasan pestisida ramai di media sosial.
Hal ini berawal ketika Thailand menemukan kandungan pestisida berlebih pada anggur shine muscat.
Lantas, apa sebenarnya pestisida dan kegunaannya?
Pestisida ialah bahan kimia yang berfungsi mengendalikan hama dan penyakit perusak tanaman.
Kawan Puan yang hobi berkebun tentu sudah tak asing dengan bahan kimia satu ini.
Selain melindungi tanaman dari serangan serangga, ada manfaat lain pestisida pada tanaman.
Melansir dari laman PRCD Agriculture, berikut manfaat penggunaan pestisida pada tanaman:
1. Meningkatkan Produktivitas Tanaman
Pestisida membantu meningkatkan produktivitas tanaman dengan cara mencegah kerusakan yang disebabkan oleh hama dan penyakit.
Baca Juga: Viral di TikTok Anggur Shine Muscat Ada Residu Pestisida, Simak Bahayanya!
Ketika tanaman tidak terganggu oleh serangan hama, pertumbuhannya bisa lebih optimal dan hasil panen biasanya lebih melimpah.
Hal ini sangat menguntungkan bagi petani yang ingin memastikan hasil maksimal dari lahan tanamnya.
2. Mencegah Penyebaran Penyakit
Beberapa hama dan serangga tidak hanya merusak tanaman secara langsung tetapi juga bisa menjadi vektor penyebaran penyakit.
Pestisida dapat berperan penting dalam menghentikan penyebaran penyakit dengan menghilangkan serangga pembawa patogen.
Ini membantu menjaga tanaman yang sehat tidak terkontaminasi oleh penyakit penyebab layu atau kematian tanaman.
3. Mengontrol Gulma
Gulma adalah tumbuhan liar yang sering kali bersaing dengan tanaman utama dalam hal mendapatkan nutrisi dan air.
Baca Juga: 5 Manfaat Lada Hitam untuk Tanaman di Rumah, Bisa Jadi Pestisida Alami
Pestisida jenis herbisida adalah pilihan tepat untuk membantu mengontrol pertumbuhan gulma yang dapat mengganggu perkembangan tanaman.
Dengan penggunaan herbisida, kamu dapat memastikan tanaman utama mendapatkan nutrisi yang cukup tanpa perlu bersaing dengan gulma.
Bahaya Pestisida Jika Terkonsumsi Manusia
Meskipun memiliki kegunaan bagi tanaman, ada berbagai risiko jika pestisida dikonsumsi manusia.
Termasuk, jika terdapat residu pestisida di buah atau sayuran.
Pada manusia, paparan pestisida bisa memicu kerancunan dan berbagai masalah kesehatan.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyebut bahwa tiap jenis pestisida memiliki risiko kesehatan yang berbeda terhadap manusia.
Hal ini tergantung pada senyawa kimia dalam pestisida tersebut.
Ia mengatakan bahwa ada sejumlah dampak yang mungkin terjadi akibat paparan pestisida, baik dalam waktu lama dan dosis cukup.
Efek paparan pestisida dibagi menjadi dua jenis yakni sistemik dan non sistemik.
Menurutnya, efek sistemik ini terjadi karena pestisida diserap oleh tanaman dan beredar melalui jaringan tanaman sehingga residunya susah dihilangkan.
Pada akhirnya, hal ini dapat mengakibatkan gangguan kerja endokrin, fungsi hati, serta ginjal.
"Pestisida dengan efek sistemik diserap oleh tanaman dan beredar melalui jaringan tanaman, sehingga residunya dapat bertahan di dalam buah atau bagian tanaman lainnya, bahkan setelah dicuci," ujar Aji Muhawarman dilansir dari Kompas.com.
Sementara itu, pestisida non-sistemik yaitu yang bekerja di permukaan tanaman, sehingga residunya cenderung menempel di luar lebih mudah dihilangkan dengan pencucian.
Baca Juga: 3 Tips Membuat Air Mawar bagi Kulit, Pakai yang Bebas Pestisida
(*)