Parapuan.co - Di balik megahnya kota-kota modern Korea Selatan, terdapat satu krisis sosial yang diam-diam menyebar, yakni 'epidemi kesepian'.
Ribuan orang, terutama laki-laki paruh baya, hidup dalam kesendirian hingga akhirnya ditemukan meninggal tanpa ada yang mengetahui kepergian mereka selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu.
Fenomena ini dikenal sebagai godoksa, yang berarti kematian akibat kesepian, dan mencerminkan isolasi semakin meluas di masyarakat.
Melansir dari Kontan.id, pemerintah Korea Selatan berupaya keras menangani masalah ini.
Demi menciptakan masyarakat yang lebih terhubung, otoritas kota Seoul baru-baru ini mengumumkan alokasi dana sebesar 451,3 miliar won atau sekitar 327 juta AS dolar dalam lima tahun ke depan. Tujuannya, untuk menciptakan lingkungan yang mampu menekan angka kesepian.
Dana tersebut akan digunakan untuk menciptakan kota yang bebas dari isolasi sosial, di mana setiap individu merasa terhubung dan tidak lagi kesepian.
Kesepian bukanlah masalah eksklusif bagi kelompok usia tertentu.
Berdasarkan survei kesepian yang dilakukan oleh Cigna Healthcare, Generasi Z (usia 18-22) dinilai sebagai kelompok yang paling rentan terhadap kesepian dibandingkan populasi lainnya.
Selain itu, kesepian juga sering dialami oleh orang yang menghadapi situasi hidup sulit seperti perceraian, putus cinta, atau kehilangan orang terkasih.
Baca Juga: Kucing Rentan Stres, Bagaimana Cara Membuat Mereka Tak Kesepian?
Meskipun kesepian dapat terasa memberatkan, ada beberapa langkah sederhana yang dapat membantu kita menghadapinya.
Berikut lima kiat untuk mengurangi perasaan kesepian berdasarkan Cigna Healthcare:
1. Akui dan Terima Perasaan Kesepian
Langkah pertama dalam mengatasi kesepian adalah menyadari dan mengakui perasaan ini.
Berbicara dengan konselor atau terapis bisa menjadi awal yang baik untuk mengatasi penyebab kesepian dan menemukan cara sesuai untuk menghadapi emosi ini.
2. Ikuti Kegiatan Sukarela untuk Terhubung dengan Orang Lain
Bergabung dalam aktivitas sukarela bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi kesepian.
Berinteraksi dengan orang lain melalui kegiatan positif terbukti dapat meredakan stres, mengurangi perasaan depresi, serta meningkatkan kebahagiaan.
3. Bergabung dengan Kelompok Berdasarkan Minat yang Sama
Baca Juga: Kawan Puan Kesepian sebagai Ibu Rumah Tangga, Ini 8 Cara Mengatasinya
Mengikuti komunitas atau klub yang memiliki minat sama dapat memberikan rasa keterhubungan dan mengurangi perasaan terisolasi.
Platform seperti Meetup menyediakan akses untuk menemukan komunitas yang sesuai dengan minat kita, mulai dari hobi hingga gaya hidup.
4. Jaga Kesehatan Fisik Melalui Perawatan Diri
Perawatan diri, seperti olahraga, makanan sehat, dan tidur yang cukup, memainkan peran besar dalam menjaga kesehatan emosional.
Olahraga misalnya, dapat meningkatkan produksi hormon endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan, dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
Kawan Puan, kesepian memang bisa menimpa siapa saja, namun dengan dukungan dari pemerintah serta langkah-langkah personal, setiap individu dapat menemukan koneksi sosial dan rasa kebahagiaan yang membuat hidup lebih bermakna.
(*)
Ken Devina