Parapuan.co - Layanan streaming Vidio bersiap mempersembahkan original series terbarunya yang ditunggu-tunggu, Zona Merah.
Series Zona Merah sendiri disutradari oleh Sidharta Tata bersama dengan Fajar Sentosa.
Berbeda dengan series-series lainnya, Zona Merah akan membawa penonton ke dalam dunia apokalips yang penuh dengan ketegangan dan memacu adrenalin.
Untuk Kawan Puan ketahui bahwa, Zona Merah merupakan series zombie pertema yang tayang di Vidio.
Sidharta Tata selaku sutradara menyebut bahwa series Zona Merah rupanya terinspirasi dari kisah nyata tentang kejahatan terstruktur dari sekelompok elit.
Kisah tersebut kemudian ia gabung dengan cerita urband legend.
"Zona Merah menjadi lompatan baru dalam kreativitas saya sebagai seorang sutradara dan penulis," ujar Sidharta Tata.
"Bersama rekan saya, Fajar Martha Santosa dan kawan-kawan dari Penakawan, kami menggarap cerita yang terinspirasi dari kisah nyata tentang kejahatan terstruktur dari sekelompok elit, yang kemudian digabung dengan cerita urban legend," imbuhnya.
Series yang dikemas dengan genre thriller ini semakin mencekam karena kemunculan sosok mayat hidup.
Baca Juga: Remake Drakor School 2013, Ini Sinopsis Series Thailand High School Frenemy
"Kalau selama ini saya berpengalaman menggarap film atau series bergenre action, horor, kini saya menggabungkannya menjadi sebuah thriller yang lebih kompleks dan daya mencekam lebih dahsyat dengan kemunculan mayit-mayit hidup," imbuhnya.
Mengapa Disebut Mayat Bukan zombie?
Fajar Martha Santosa mengungkapkan bahwa dalam proses berkarya bersama para tim creator and story development, mereka senang berimajinasi dengan memasukkan hal-hal yang konteksnya lokal.
"Waktu itu kami membayangkan kalau dunia sudah mengenal zombie. Jauh sebelum Zona Merah dibuat. Dan jangan salah, itu menguntungkan. Kita tidak perlu membuat kerumitan lain soal zombie," ujar Fajar Sentosa.
"Nah, karena kami juga ingin punya zombie kita sendiri, maka dipilihlah nama yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia yaitu mayit," jelasnya.
Lebih lanjut, Fajar juga menjelaskan bahwa sosok mayit ini cukup unik dan kental akan unsur lokal.
"Nah ini berkaitan dengan treatment yang kami lakukan. Mayit kita ini lokal. Selokal kamu akan ketemu mayit yang pakai sarung, nggak pakai sepatu, pakai kebaya, ompong dan lain-lain," imbuhnya.
Baca Juga: Sinopsis Series Go Back Lover, Drama China yang Sedang Viral di TikTok
Lebih lanjut, Fajar juga menjelaskan bahwa setiap mayit memiliki karakteristik tertentu termasuk memiliki kelemahan.
"Mayit kita juga bergerak dengan penciuman, jadi lebih unik. Mereka punya karakter khusus termasuk ada kelemahan tertentu. Ini yang menjalin cerita menjadi semakin seru," imbuhnya.
Dari penjelasan tersebut, bisa disimpulkan bahwa mayat dalam series Zona Merah bukanlah sekedar zombie biasa.
Kemunculan para mayit ini tidak lepas dari adanya Cawan Hantu, alias bunga bangkai yang dipercaya oleh sebagian masyarakat tertentu sebagai sumber dari segala bala.
Bagaimana cawan hantu ini menjadi awal malapetaka ?
Dalam setiap episode, penonton akan dibawa menyelami bagaimana para mayit ini muncul dan berkembang, serta ancaman-ancaman baru yang mereka bawa.
Keunikan mayat ini tidak hanya menambah ketegangan, tetapi juga membuat penonton penasaran akan bagaimana karakter-karakter dalam cerita ini bertahan hidup dan mengatasi teror yang terus berkembang.
Sebagai informasi, series Zona Merah dijadwalkan tayang mulai 8 November 2024.
Pastikan kamu sudah berlangganan sebelum menonton ya!
Baca Juga: Selain Sinopsis Series, Ini Hal Wajib Tahu dari Serial Rekaman Terlarang
(*)