Kekerasan Anak dan Pentingnya Dukungan Psikososial Cerdas Berinternet

David Togatorop - Selasa, 5 November 2024
Cerdas Berinternet bantu atasi kekerasan online.
Cerdas Berinternet bantu atasi kekerasan online. iStock/AntonioGuillem

“Hari ini, kita bersama-sama akan belajar caranya untuk menjadi pengguna internet yang bijak. Selain itu, kita juga akan banyak berdiskusi terkait situasi berbahaya yang dapat mengancam kita di dalam dunia daring dan bagaimana caranya agar terhindar dari situasi tersebut."

"Tentu internet dan media sosial menjadi bagian yang sulit untuk dipisahkan dari kehidupan kita saat ini, namun yakinlah bahwa kalian punya kekuatan untuk menjadi generasi cerdas digital, sehingga kehadiran internet ini dapat memberikan lebih banyak dampak positif bagi diri kita asalkan  bisa menggunakannya dengan baik,” ujar Menteri PPPA.

Program Dukungan Psikososial “Cerdas Berinternet” ini bertujuan memberikan pemahaman kepada anak-anak melalui psikoedukasi, meliputi deteksi dini dan perlindungan diri di dunia digital.

Program ini juga membantu memetakan kerentanan anak di dunia maya melalui screening adiksi internet, untuk mengetahui potensi kerentanan dan menyusun rencana tindak lanjut bagi anak-anak yang memerlukan intervensi.

“Anak-anak harus cermat sebelum menyebarluaskan informasi atau berita. Mereka harus tahu sumber informasi tersebut dan mengecek kebenarannya,” kata Menteri PPPA.

Menteri PPPA berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh yang baik dan diimplementasikan lebih luas. “Selain itu, saya juga berharap agar para kepala daerah memberikan perhatian lebih terhadap isu perlindungan anak,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Pj. Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, menekankan bahwa perkembangan teknologi digital membawa banyak manfaat, tetapi juga menghadirkan tantangan, terutama dalam melindungi anak dari kekerasan berbasis gender online (KBGO), judi daring, peretasan data, dan kecanduan gadget.

“Pada 2024, tercatat 27 kasus KBGO yang melibatkan anak-anak. Fenomena ini tentu saja bagaikan gunung es, yaitu kasus yang dilaporkan kemungkinan jauh lebih sedikit dibandingkan yang terjadi secara faktual," kata Teguh. (*)

Baca Juga: Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi Siap Lanjutkan Perjuangan Hak Perempuan dan Anak

Penulis:
Editor: David Togatorop


REKOMENDASI HARI INI

Viral di TikTok Bank BCA Buka Pinjol Tanpa Agunan, Begini Faktanya