Parapuan.co - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) saat ini tengah menjadi sorotan publik.
Bagaimana tidak, belum genap dua pekan sejak Menteri Komdigi Meutya Hafid dilantik, 11 orang karyawan Kemkomdigi ditetapkan sebagai tersangka lantaran menjadi rekanan situs judi online.
Sebelumnya saat dilantik, Meutya Hafid menyatakan bahwa dirinya diberi tugas oleh Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas judi online (judol).
Benar saja, Meutya Hafid membuktikan dirinya mampu dengan diamankannya 11 karyawan Komdigi yang diduga jadi rekanan situs judol.
Mengutip Kompas.com, karyawan Komdigi yang terlibat bahkan disebut-sebut menerima Rp8,5 juta untuk setiap situs, dari seluruhnya sekitar 1.000 situs.
Dalam konferensi pers di tengah pemeriksaan di lingkungan Kemkomdigi, Meutya Hafid bersikap sangat kooperatif terhadap kepolisian.
Dukungan Meutya Hafid pada Polri
Meutya Hafid menyatakan dirinya mendukung dan mengapresiasi langkah Polri menindak pelaku judi online.
Pelaku judol yang dimaksud tidak terkecuali, bahkan jika mereka adalah pejabat internal di Komdigi.
Baca Juga: Jadi Ibu Bukan Penghalang Karier, Meutya Hafid Buktikan dengan Hal Ini
"Penegakan hukum akan dilakukan secara tegas dan tanpa pandang bulu terhadap siapapun yang terlibat," ucap Meutya di hadapan wartawan, Kamis (31/10/2024) lalu.
"Termasuk dan terkhusus jika itu adalah pejabat di lingkungan kementerian kami," tambahnya.
Meutya Hafid juga memberi apresiasi kepada Polri atas upaya penindakan hukum yang tepat dan tepat terhadap pihak yang terlibat dalam judol.
Komitmen Kementerian Komunikasi dan Digital
Lebih lanjut, Meutya Hafid menyatakan bahwa seluruh ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkungan Kemkomdigi telah membuat kesepakatan.
Mereka menandatangani pakta integritas khusus dalam memerangi tindak kejahatan terkait judi online.
Harapannya, pakta integritas tersebut menjadi landasan komitmen kementerian untuk selalu tegas mengatasi pelanggaran hukum, utamanya judol, demi memastikan ruang digital yang aman untuk masyarakat.
"Kami telah dan akan berkoordinasi dan bersinergi dengan Polri sebagai wujud nyata dari komitmen kita bersama untuk menciptakan ruang digital yang bersih, aman, dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia," ungkap Meutya Hafid.
Oleh sebab itu, pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Kemkomdigi agar kooperatif dalam mendukung penyelidikan yang dilakukan.
Baca Juga: Blokir Rekening, Begini Strategi Perbankan Bantu Berantas Judi Online
"Saya telah memerintahkan kepada seluruh jajaran di bawah Komdigi agar kooperatif kepada aparat penegak hukum, apabila terdapat indikasi pengembangan penyelidikan di lingkungan kementerian untuk dapat membantu upaya memerangi judi online secara terang benderang," papar Meutya lagi.
Upaya Bersih-Bersih Kemkomdigi
Sesuai arahan Presiden Prabowo sebelumnya, upaya bersih-bersih di Kementerian Komdigi merupakan komitmen dalam memberantas aktivitas ilegal, termasuk judi online.
Kemkomdigi juga siap memberikan update bila ada informasi lain terkait judi online atau aktivitas digital lainnya yang disalahgunakan dan merugikan masyarakat.
Dengan demikian, Kementerian Komunikasi dan Digital dapat menjalankan fungsinya dengan baik sesuai tugas dan fungsi yang diamanahkan presiden.
"Sebagai upaya bersih-bersih, agar kantor kami juga bisa menjalankan tugas dan fungsi yang diamanahkan presiden dengan baik," terang Meutya.
"Kita saat ini kan melakukan sterilisasi di lantai-lantai yang terkait," tuturnya lagi.
Sekadar informasi, sejak dilantik hingga berita ini diturunkan, Kemkomdigi sudah menutup setidaknya 187.000 situs judi online.
Jumlah tersebut masih akan bertambah, mengingat penanganan judol saat ini masih dilakukan secara masif. Semoga sukses Meutya Hafid dan Kemkomdigi!
Baca Juga: Meutya Hafid Jadi Menteri Komunikasi dan Digital, Ditugaskan Berantas Judol
(*)