5 Alasan Mengapa Area V Terasa Gatal saat Menggunakan Pembalut

Tim Parapuan - Jumat, 8 November 2024
Masih menstruasi di usia menopause, waspadai penyakit ini
Masih menstruasi di usia menopause, waspadai penyakit ini ISvyatkovsky

Parapuan.co - Kawan Puan pernah merasakan gatal di area V saat menggunakan pembalut?

Rasa gatal yang mengganggu ini sering kali bisa merusak kenyamanan, baik saat beraktivitas maupun beristirahat.

Ternyata, ada beberapa alasan mengapa kondisi ini bisa terjadi.

Melansir dari cheekywipes.com, berikut lima alasan utama area kewanitaan terasa gatal saat menggunakan pembalut:

1. Gesekan pada Kulit

Gesekan antara pembalut dan kulit area V adalah salah satu penyebab utama munculnya ruam dan rasa gatal.

Saat bergerak, pembalut bisa bergeser dan menggesek kulit vulva yang sensitif, menimbulkan ketidaknyamanan.

Solusinya, pilihlah pembalut yang ukurannya sesuai agar lebih stabil dan mengurangi risiko gesekan pada kulit.

Baca Juga: Hers Protex Goes to School Bandung: Bagikan Tips Menstruasi Anti Risih untuk Remaja

 

2. Reaksi Dermatitis Kontak

Beberapa bahan dalam pembalut sekali pakai, seperti poliolefin, gel penyerap, dan busa, dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

Selain itu, bahan-bahan ini juga dapat melepaskan zat kimia seperti dioksin dan gas metana saat kontak dengan darah menstruasi sehingga kulit menjadi lebih rentan terhadap ruam dan infeksi.

Pilihlah pembalut tanpa aroma dan perhatikan bahan yang tidak mengiritasi untuk menjaga kenyamanan.

3. Panas dan Keringat

Saat cuaca panas, area kewanitaan cenderung menjadi lebih lembap karena panas dan keringat.

Kondisi ini bisa memicu infeksi jamur, seperti jock itch, yang terasa sangat gatal dan sulit dihilangkan.

Agar tetap nyaman, pastikan area V tetap kering dan bersih.

Cobalah mengenakan pakaian dalam berbahan katun yang dapat menyerap keringat dengan baik.

Baca Juga: Vanesha Prescilla Beberkan Pentingnya Pilih Pembalut Anti-Bocor saat Menstruasi

4. Jarang Mengganti Pembalut

Sering kali, kita merasa aman menggunakan pembalut yang tebal dan panjang. Sebenarnya, pembalut perlu diganti setiap 3–4 jam untuk mencegah bakteri berkembang.

Pembalut yang tidak diganti dalam waktu yang lama dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri, akhirnya menimbulkan iritasi dan rasa gatal.

5. Risiko Infeksi Jamur

Kurang menjaga kebersihan saat menstruasi dapat meningkatkan risiko infeksi pada saluran reproduksi.

Gejala yang ditimbulkan bisa berupa gatal, bengkak, dan keputihan tidak normal.

Kebersihan pembalut yang kurang optimal berpotensi menyebabkan infeksi seperti bacterial vaginosis dan infeksi jamur.

Pastikan untuk menjaga kebersihan agar area kewanitaan tetap sehat.

Menjaga kebersihan selama menstruasi adalah langkah penting untuk mencegah ketidaknyamanan ini, Kawan Puan.

Baca Juga: Dokter Ungkap Penggunaan Tampon Lebih Baik Daripada Pembalut, Kenapa?

Dengan memahami penyebabnya, kamu bisa lebih waspada dan merasa nyaman saat menstruasi.

(*)

Ken Devina



REKOMENDASI HARI INI

Saring Sebelum Sharing, TikTok Punya Fitur Cegah Penyebaran Hoaks