Parapuan.co - Dalam hubungan suami istri, perselingkuhan yang dilakukan pasangan dapat memberikan dampak besar, termasuk pada anak.
Pada pasangan, perselingkuhan menyebabkan hilangnya rasa percaya, hubungan yang semakin merenggang, hingga tidak adanya keintiman.
Pada situasi tertentu, konflik yang dipicu karena perselingkuhan juga bisa berakhir pada perceraian.
Tapi, bagaimana bisa perselingkuhan orang tua dapat berdampak pada anak?
Perselingkuhan dan Dampak Buruknya Terhadap Anak
Menurut laman Medium, perselingkuhan memengaruhi anak dengan cara yang berbeda-beda.
Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Family Issues, menemukan bahwa anak-anak yang orang tuanya tidak setia dua kali lebih memungkinkan memiliki masalah kesehatan mental seperti trauma masa kecil.
Sementara untuk dampak jangka panjang, perselingkuhan yang dilakukan orang tua juga mungkin akan memengaruhi hubungan romantis mereka di masa depan.
Anak-anak sering kali tidak menyadari perselingkuhan yang dilakukan orang tuanya.
Baca Juga: Ini yang Akan Terjadi Jika Anak Mengetahui Perselingkuhan Orang Tuanya
Namun, mereka dapat menangkap perasaan menyakitkan dan kemarahan yang mungkin ditimbulkan dari perselingkuhan tersebut.
Jika perselingkuhan merupakan insiden yang terisolasi dan orang tua menyelesaikannya secara diam-diam atau melalui konseling, mungkin hanya sedikit konsekuensi bagi anak.
Namun ketika perselingkuhan yang dilakukan orang tua mengakibatkan permusuhan panjang, ini akan sangat berdampak pada anak.
Beberapa dampak utama perselingkuhan orang tua pada anak seperti:
1. Rasa Tidak Aman dan Hilangnya Rasa Percaya
Ketika anak menyadari adanya perselingkuhan, kepercayaan mereka terhadap orang tua bisa hancur.
Situasi ini bisa membuat anak merasa tidak aman dan khawatir bahwa mereka akan ditinggalkan. Perasaan mereka tidak bisa lagi mempercayai orang yang seharusnya menjadi figur pelindung dalam hidup mereka juga bisa muncul.
Ketidakpastian ini bisa mempengaruhi pandangan mereka terhadap hubungan di masa depan, membuat mereka sulit mempercayai orang lain.
Baca Juga: Dialami Influencer Arie Rieyhantie, Ini Dampak Perselingkuhan dalam Hubungan Suami Istri
2. Merasa Bersalah
Anak-anak sering kali merasa bersalah atas masalah dalam keluarga, termasuk perselingkuhan.
Mereka mungkin merasa bahwa mereka berperan dalam keretakan hubungan orang tuanya, walaupun sebenarnya tidak ada kaitannya sama sekali.
Anak-anak dari keluarga yang mengalami konflik sering kali merasa bingung dan salah paham, bahkan bisa menyalahkan diri mereka sendiri atas terjadinya perpecahan.
3. Masalah Kecemasan dan Depresi
Anak-anak yang terlibat dalam situasi perselingkuhan orang tua cenderung lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi.
Ketika mereka harus menyaksikan konflik dan ketidakstabilan dalam rumah tangga, mereka mungkin merasakan tekanan emosional yang besar.
Stres akibat konflik keluarga dapat memicu gejala depresi dan kecemasan, serta membuat mereka sulit mengelola emosi mereka.
Demikianlah berbagai dampak perselingkuhan orang tua pada kesehatan mental anak.
Membawa buah hati ke psikolog anak bisa jadi salah satu cara mengatasi traumanya.
Baca Juga: Memahami Peran Komunikasi Mencegah Perselingkuhan dalam Rumah Tangga
(*)