Baca Juga: 5 Alasan Merefleksi Diri Bisa Memperbaiki Hubungan dengan Pasangan
4. Fokus pada Cara Pasangan Mengekspresikan Cinta
Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam menunjukkan kasih sayang dan rasa cinta mereka.
Mungkin pasanganmu tidak mengekspresikan cinta dengan cara yang sama seperti yang kamu lihat pada orang lain, tetapi itu bukan berarti mereka tidak mencintaimu.
Alih-alih mengharapkan cara-cara ideal seperti di film atau cerita teman, cobalah untuk melihat dan menghargai hal-hal kecil yang pasangan lakukan untuk menunjukkan betapa berartinya kamu bagi mereka.
5. Hentikan Kebiasaan yang Menyakitkan
Jika kebiasaan membandingkan hanya membuatmu merasa sedih atau terluka, mengapa terus melakukannya?
Sebaiknya, latih pikiran untuk berhenti membandingkan setiap kali dorongan itu muncul dan gantikan dengan fokus pada hal-hal positif dalam hubunganmu dan pasangan.
6. Berkomunikasi dengan Pasangan
Komunikasi adalah kunci dalam setiap hubungan. Jika ada keinginan atau harapan yang belum terpenuhi, bicarakan hal tersebut dengan pasangan.
Baca Juga: Cekcok dengan Pasangan hingga Pisah Ranjang, Bagaimana Cara agar Komunikasi Tetap Jalan?
Terkadang, pasangan mungkin tidak menyadari apa yang kamu harapkan, sehingga penting untuk mengomunikasikannya.
Dengan mengungkapkan keinginan secara terbuka, kamu memberi pasangan kesempatan untuk memahami dan mungkin berusaha memenuhinya.
Menyampaikan kebutuhan dengan jelas bisa membawa perubahan positif dalam hubungan.
7. Fokus pada "Kita", Bukan "Aku"
Pada akhirnya dalam sebuah hubungan yang sehat, penting untuk fokus pada kebersamaan sebagai tim, bukan hanya pada kebutuhan individu.
Dengan mengutamakan "kita" alih-alih "aku", kamu dan pasangan bisa membangun hubungan yang lebih kuat, penuh cinta, dan memuaskan.
Daripada membandingkan, cobalah untuk tumbuh bersama dan menciptakan hubungan yang saling melengkapi.
Semoga dengan mengikuti tips di atas, kamu bisa lebih menghargai pasangan dan hubungan, serta berhenti membanding-bandingkannya dengan orang lain.
Baca Juga: Apa Itu Open Marriage, Konsep Hubungan Pernikahan yang Lebih Bebas?
(*)