Parapuan.co - Kawan Puan, drama Korea (drakor) tidak hanya jadi tontonan di Korea Selatan, tapi juga persaingan rating.
Media Korea Selatan hampir selalu melaporkan capaian rating dan drakor yang tayang setiap episodenya.
Baru-bari ini, laporan terbaru dari sebuah survei yang dilakukan majalah hiburan JoyNews24 mengungkap tentang daftar drama terburuk sepanjang 2024 (terhitung sampai awal November).
Dikutip dari Allkpop, Queen Woo masuk dalam daftar Drama Terburuk 2024, setelah mendapatkan banyak kritik dari kalangan industri.
JoyNews24 merupakan media yang mengadakan polling tahunan dengan melibatkan 200 pelaku industri hiburan, seperti karyawan perusahaan entertainment, staf stasiun televisi, kreator konten, dan jurnalis.
Survei JoyNews24 "menobatkan" Queen Woo sebagai drama terburuk di peringkat pertama mereka.
Dalam survei yang dilakukan dari 30 September hingga 8 Oktober, drama ini mendapatkan 39 suara, hanya unggul dua suara dari worst drama di peringkat kedua.
Sinopsis dan Harapan Besar terhadap Queen Woo
Sebagai serial original dari TVING, Queen Woo adalah drama aksi sejarah yang menceritakan tentang Ratu Woo (diperankan oleh Jeon Jong Seo).
Baca Juga: Preview Drakor Queen Woo Part 2: Bisakah Ratu Woo Atasi Rintangan setelah Kematian Raja?
Ratu Woo berjuang keras memastikan takhta kerajaan aman setelah kematian mendadak sang raja, hingga membuat para pangeran dan lima suku saling berebut kekuasaan.
Dengan latar era Goguryeo dan anggaran produksi yang besar, mencapai 30 miliar KRW (sekitar 21,4 juta USD atau Rp339 miliar), Queen Woo menarik perhatian sebagai upaya pertama TVING dalam genre sejarah atau saeguk.
Karakter utama yang kuat dan mandiri, serta unsur budaya unik seperti adat perkawinan janda dengan saudara mendiang suaminya untuk melanjutkan garis keluarga, menjadi aspek yang diharapkan memikat penonton.
Kritik Tajam: Konten Dewasa dan Eksploitasi Visual
Meski harapan tinggi disematkan, Queen Woo langsung menuai kritik tajam segera setelah dirilis.
Drama berating 18+ ini dinilai terlalu vulgar, penuh dengan adegan sensual, dan penggunaan tubuh perempuan yang dinilai berlebihan.
Contohnya, terdapat adegan-adegan eksplisit dengan para dayang kerajaan yang digambarkan telanjang, serta adegan cinta sesama jenis antara tokoh pendeta Sabi (Oh Ha Ni) dan Usun (Jung Yoo Mi).
Banyak penonton merasa elemen-elemen tersebut justru mereduksi nilai cerita, membuat penggambaran karakter perempuan yang kuat malah tertutup oleh eksploitasi visual semata.
Kontroversi Distorsi Sejarah dan Kritik Terhadap Desain Kostum
Baca Juga: Kisah Cinta Ji Chang Wook dan Lawan Main di Drama Saeguk Empress Ki Vs Queen Woo
Selain kritik terkait konten, Queen Woo juga menghadapi kontroversi mengenai distorsi sejarah.
Desain kostum yang digunakan dianggap terlalu mirip dengan kostum Tiongkok, menimbulkan kekhawatiran akan proyek sejarah perbatasan Timur Laut yang bertujuan mengklaim tokoh-tokoh sejarah Korea sebagai bagian dari sejarah Tiongkok.
Kritikan tersebut menyebar, mengakibatkan kekhawatiran akan keotentikan budaya dalam drama ini.
Meskipun dirancang sebagai sebuah karya yang inovatif dan penuh nilai sejarah, Queen Woo bisa dibilang justru menjadi sorotan negatif di industri hiburan Korea.
Selain drakor Queen Woo, ada drama lain dalam daftar Drama Terburuk 2024, yaitu The Escape of the Seven: Resurrection yang dibintang Hwang Jung Eum dengan 37 suara; dan Beauty and Mr. Romantic Im Soo Hyang dengan 28 suara.
Itulah tadi daftar tiga teratas Drama Terburuk 2024 menurut survei di industri hiburan Korea Selatan.
Tak dapat dimungkiri, drakor yang populer di Indonesia memang bukan drama yang laku dan disukai di Korea Selatan sendiri.
Kalau menurut Kawan Puan bagaimana? Apakah kamu sependapat dengan hasil survei di atas?
Baca Juga: Review Drama Korea Queen Woo Part 2: 4 Pertanyaan yang Masih Menggantung
(*)