Profil Serena Cosgrova, Calon Kepala Daerah Termuda di Indonesia

Tim Parapuan - Rabu, 13 November 2024
Serena Cosgrova Francis
Serena Cosgrova Francis Dok. Instagram @serenafrancis

Parapuan.co - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, isu-isu seputar perubahan sosial dan peran perempuan semakin banyak menarik perhatian.

Kini tak hanya laki-laki saja yang mencalonkan, seorang perempuan pun kini berbondong-bondong untuk ikut berpatisipasi.

Melansir dari Kompas.com, Serena Cosgrova Francis, baru-baru ini menarik perhatian publik setelah mengumumkan keputusannya untuk terjun ke dunia politik pada usia muda, yakni 25 tahun.

Saat ini, perempuan yang akrab disapa Rena ini diusung oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, untuk maju dalam pemilihan kepala daerah Kota Kupang periode 2024-2029, berpasangan dengan dr. Kristen Widodo. 

Perempuan yang lahir di Kupang pada 20 September 1999 ini dikenal dengan sikapnya yang tenang dan berkepribadian ramah.

Sebagai lulusan Fakultas Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Rena telah menorehkan banyak prestasi dan pengalaman.

Mulai dari aktivitas pendidikan hingga pemberdayaan masyarakat, yang menjadi penting dalam perjalanan politiknya.

Selain menuntaskan pendidikan formal, Rena juga aktif mengikuti program-program pengembangan diri di luar negeri.

Pada tahun 2018, ia berpartisipasi dalam English Summer Course di EF Cambridge, Inggris, yang memberikan pengalaman langsung dalam memperdalam bahasa Inggris dan memahami budaya global.

Baca Juga: Ini 6 Cara Mengimbangi Gaya Kepemimpinan Alpha Female di Kantor

Pada tahun berikutnya, ia menjadi bagian dari AIM Project Pertukaran Pelajar Indonesia di KEIO University, Tokyo, Jepang.

Disana, ia belajar tentang budaya Jepang dan memperluas wawasannya di dunia internasional.

Pada tahun 2021, Rena kemudian mengikuti program Entrepreneurship in Emerging Economies yang diselenggarakan oleh HarvardX, bagian dari Harvard University.

Program ini mengajarkannya strategi kewirausahaan di negara-negara berkembang, memaksimalkan perspektifnya dalam melihat tantangan dan peluang di masyarakat.

Kemampuan bahasa Inggris Rena sangat baik, dan ia juga menguasai bahasa Mandarin, yang menambah nilai dirinya di kancah internasional. 

Di usianya yang masih muda, Rena sudah menunjukkan komitmen tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat melalui berbagai inisiatif sosial.

Pada September 2020, ia mendirikan Aksi Flobamora, sebuah gerakan yang bertujuan mendukung pendidikan anak-anak di Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui penggalangan dana dan penyediaan buku bacaan. 

Rena juga memiliki pengalaman kerja yang relevan, seperti saat menjadi Marketing & CSR Intern di PT Insight Investment Management, di mana ia terlibat dalam proyek CSR di Desa Rindi, Sumba.

Baca Juga: Selain Retno Marsudi, Ini Pemimpin Perempuan Indonesia di Organisasi Dunia

Proyek ini fokus pada penyediaan akses air bersih bagi masyarakat setempat yang selama ini kesulitan mendapatkan pasokan udara.

Kepeduliannya terhadap masyarakat bukanlah hal yang baru, karena sejak remaja, Rena sudah aktif dalam berbagai organisasi.

Terjun ke Dunia Politik

Ketika ditanya mengenai alasan terjun ke dunia politik, Rena menjelaskan bahwa keputusannya bukan hanya demi keterwakilan generasi, tetapi karena keinginannya yang tulus untuk menjadi agen perubahan.

Ia berpendapat bahwa politik bukan hanya soal kekuasaan, tetapi juga sarana untuk memperjuangkan perubahan demi masyarakat yang lebih baik.

Pada tahun 2015, ia terpilih menjadi Ketua Delegasi Paskibraka RI ke-72, sebuah peran yang membentuk jiwa kepemimpinannya.

Setelah itu, ia juga menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Pemuda Tani Indonesia, yang mana ia terlibat dalam berbagai kegiatan pemberdayaan pemuda di sektor pertanian.

Saat ini, Rena mengemban amanah sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Tunas Indonesia Raya (TIDAR), sayap organisasi Partai Gerindra yang fokus pada pembangunan pemuda.

Di samping itu, ia juga merupakan Manajer Tim Bintang Timur Academy (BeTA) di Atambua, yang bertujuan membina talenta muda di bidang olahraga.

Baca Juga: Mengenal Rini Widyantini, Perempuan Pertama yang Memimpin Reformasi Birokrasi

Semua pengalaman ini semakin memperkuat kapasitasnya dalam kepemimpinan dan pemberdayaan masyarakat.

Setelah menyelesaikan gelar Master di bidang Pembangunan Internasional dari University of Birmingham pada tahun 2022, Rena memutuskan bergabung dengan Partai Gerindra.

Baginya, Gerindra adalah partai yang memiliki sistem pengkaderan dan regenerasi yang terbuka untuk anak muda.

Menurutnya, bergabung dengan partai politik bukan sekadar formalitas atau langkah simbolis, melainkan sebuah panggilan untuk berperan nyata dalam menentukan arah masa depan.

(*)

Ken Devina

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Promotor Ubah Harga Tiket Lisa Fan Meetup Jakarta, Penggemar Bakal Dapat Refund Kembalian