Nina memberi contoh ketika sang ayah sibuk bekerja dan dia tidak punya waktu untuk bersama dengan anak perempuannya.
Bukan itu saja, anak mungkin pernah mengalami peristiwa traumatis yang dilakukan oleh ayah mereka.
"Atau si ayah ini banyak sekali melakukan tindak kekerasan baik si ibu atau anaknya. Kemudian anak perempuan ini merasa kalau sang ayah bukanlah sumber kebahagiaan tapi kesakitan hati dan fisik," jelas Nina.
Pengalaman kurang menyenangkan di masa kecil inilah yang pada akhirnya memengaruhi penilaian anak perempuan dewasa terhadap ayahnya.
Kebalikannya, ketika anak memiliki hubungan baik dengan ayah, mereka masih bisa memiliki hubungan emosional yang erat hingga dewasa.
Pada intinya, Nina mengatakan bahwa ada permasalahan yang terjadi sebelum anak dewasa dan memengaruhi penilaian si anak pada ayah tersebut.
Kawan Puan, itu tadi penjelasan terkait mengapa anak perempuan dewasa memiliki pandangan negatif pada ayahnya.
Apakah kamu pernah melihat atau mengalami situasi ini?
Baca Juga: Kecerdasan Anak Menurun dari Gen Ibu atau Ayah? Ini Penjelasan Ahli
(*)