Parapuan.co - Konflik dengan anggota keluarga di rumah menjadi situasi yang umum terjadi.
Misal, ketika kita memiliki perbedaan pendapat dengan orang tua atau malah terlibat perselisihan kecil dengan saudaramu yang lainnya.
Bukan itu saja, konflik dalam keluarga juga bisa terjadi antara ayah dan anak perempuannya.
Alhasil, konflik tersebut membuat anak perempuan dewasa memiliki pandangan negatif pada ayahnya. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi?
Terkait situasi tersebut PARAPUAN melakukan wawancara bersama Anna Surti Ariani, Psikolog Klinis Anak dan Keluarga.
Perempuan yang akrab disapa Nina ini mengatakan tidak semua anak perempuan dewasa memiliki pandangan negatif dan berkonflik dengan ayahnya.
Ada juga anak perempuan dewasa yang memiliki hubungan emosional baik dengan sang ayah.
"Jadi, tidak semua anak perempuan dewasa punya pandangan (negatif) pada ayahnya. Ada juga yang justru tetap punya hubungan baik dengan ayahnya," ujar Nina.
Ia menambahkan bahwa ketika seseorang menjadi dewasa, mereka akan memiliki cara berpikir yang lebih kritis.
Baca Juga: Beda Peran Ayah sebagai Role Model untuk Anak Laki-Laki Vs Perempuan
Alhasil, anak akan melihat orang tuanya dari berbagai sisi, baik itu dari sisi negatif maupun positif.
"Betul jika seseorang yang sudah dewasa itu akan melihat orang tuanya dari berbagai sisi, dari negatifnya dan sisi positifnya. Sudah bisa membandingkan itu," imbuhnya.
Meski demikian, Nina menekankan bahwa tidak semua anak perempuan memiliki pandangan negatif pada ayahnya.
"Tapi perlu ditekankan bahwa tidak semua anak perempuan dewasa memiliki pandangan negatif pada ayahnya," imbuhnya.
Kenapa anak perempuan dewasa punya pandangan negatif pada ayahnya?
Nina menjelaskan, ketika dewasa, anak perempuan bisa memiliki pandangan negatif pada ayahnya karena dipicu berbagai faktor.
Termasuk ketika belum menginjak usia dewasa, anak tidak memiliki hubungan yang terlalu baik dengan ayahnya.
"Yang mengalami itu (pandangan negatif) biasanya ketika perempuan belum memasuki usia dewasa, mereka tidak memiliki hubungan yang terlalu baik dengan ayahnya," jelasnya.
Baca Juga: Ini 5 Rekomendasi Parfum Mewah Laki-Laki untuk Hadiah Hari Ayah
Nina memberi contoh ketika sang ayah sibuk bekerja dan dia tidak punya waktu untuk bersama dengan anak perempuannya.
Bukan itu saja, anak mungkin pernah mengalami peristiwa traumatis yang dilakukan oleh ayah mereka.
"Atau si ayah ini banyak sekali melakukan tindak kekerasan baik si ibu atau anaknya. Kemudian anak perempuan ini merasa kalau sang ayah bukanlah sumber kebahagiaan tapi kesakitan hati dan fisik," jelas Nina.
Pengalaman kurang menyenangkan di masa kecil inilah yang pada akhirnya memengaruhi penilaian anak perempuan dewasa terhadap ayahnya.
Kebalikannya, ketika anak memiliki hubungan baik dengan ayah, mereka masih bisa memiliki hubungan emosional yang erat hingga dewasa.
Pada intinya, Nina mengatakan bahwa ada permasalahan yang terjadi sebelum anak dewasa dan memengaruhi penilaian si anak pada ayah tersebut.
Kawan Puan, itu tadi penjelasan terkait mengapa anak perempuan dewasa memiliki pandangan negatif pada ayahnya.
Apakah kamu pernah melihat atau mengalami situasi ini?
Baca Juga: Kecerdasan Anak Menurun dari Gen Ibu atau Ayah? Ini Penjelasan Ahli
(*)