Namun, beberapa pelumas mengandung bahan-bahan yang sulit dibersihkan dan bisa memicu iritasi serta perkembangan bakteri.
Dr. Jennifer Mills dari Touro Infirmary, New Orleans, menyarankan untuk memilih lubrikan berbahan dasar air yang lebih aman dan menghindari produk yang mengandung propylene glycol atau chlorhexidine.
4. Douching
Douching adalah proses pembersihan vagina menggunakan cairan seperti air atau campuran air dan cuka.
Douching ini sering dilakukan oleh perempuan untuk menjaga kebersihan area Miss V.
Namun, penelitian dari University of Alabama mengungkapkan bahwa douching justru dapat meningkatkan risiko infeksi, terutama saat ovulasi.
Proses ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dan meningkatkan pertumbuhan patogen berbahaya di dalam Miss V.
5. Pakaian Terlalu Ketat
Melansir dari mariestopes.org.za, celana ketat atau pakaian dalam yang terlalu rapat dapat memerangkap kelembapan di area genital, menciptakan kondisi yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak.
Baca Juga: Bisa Dialami Perempuan Saat Fase Menopause, Apa Itu Atrofi Vagina?
Kurangnya sirkulasi udara ini dapat menyebabkan iritasi, bau tidak sedap, bahkan infeksi.
Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk memilih pakaian yang nyaman dan tidak terlalu ketat.
Kawan Puan, merawat Miss V dengan benar adalah kunci untuk menjaga kesehatan reproduksi dan kenyamanan.
Hindari kebiasaan-kebiasaan yang bisa merusak keseimbangan alami organ kewanitaan ini, dan utamakan penggunaan produk yang aman serta cara perawatan yang tepat.
(*)
Ken Devina