Dikira Aman, 5 Kebiasaan ini Ternyata Bisa Berbahaya untuk Miss V

Tim Parapuan - Minggu, 17 November 2024
Gejala nfeksi jamur vagina yang perlu diketahui perempuan.
Gejala nfeksi jamur vagina yang perlu diketahui perempuan. Doucefleur

Parapuan.co - Menjaga kebersihan organ kewanitaan atau miss V adalah salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh setiap perempuan.

Miss V, sebagai organ yang sangat sensitif, rentan terhadap berbagai infeksi jika tidak dirawat dengan baik.

Risiko infeksi meningkat karena kedekatannya dengan area uretra dan anus, sehingga memungkinkan bakteri, jamur, dan virus masuk dengan mudah.

Untuk itu, penting bagi semua perempuan untuk memahami cara merawatnya dengan benar.

Namun, tidak semua kebiasaan yang dikira aman ternyata baik untuk kesehatan vagina.

Berikut adalah beberapa kebiasaan yang sebaiknya dihindari:

1. Penggunaan Pembersih Miss V 

Melansir dari Grid.ID, berdasarkan penelitian Dr. Michael Zinaman, ginekolog dari St. Elizabeth’s Medical Center di Boston, banyak perempuan menggunakan produk pembersih vagina dengan harapan menjaga kebersihannya.

Padahal, produk-produk ini justru dapat menyebabkan infeksi bakteri.

Baca Juga: Penyebab Infeksi Jamur Vagina dan Kapan Harus Konsultasi ke Dokter

  

Pada dasarnya, vagina sesungguhnya memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri.

Sehingga penggunaan produk pembersih yang berlebihan justru mengganggu keseimbangan bakteri baik dan meningkatkan risiko infeksi.

2. Pembalut dengan Pewangi

Banyak pembalut yang mengandung pewangi atau bahan kimia lainnya dapat merusak keseimbangan pH Miss V.

Profesor Mary Jane Minkin, seorang obgyn dari Yale University, menjelaskan bahwa bahan kimia yang digunakan untuk memberi aroma pada pembalut bisa memicu iritasi dan alergi pada beberapa perempuan.

Ini bisa berujung pada keputihan atau infeksi yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan.

3. Penggunaan Lubrikan 

Lubrikan atau pelumas memang membantu dalam mengatasi masalah kekeringan pada vagina, terutama bagi mereka yang mengalami penurunan kadar estrogen.

Baca Juga: Penyebab Infeksi Jamur Vagina dan Kapan Harus Konsultasi ke Dokter

Namun, beberapa pelumas mengandung bahan-bahan yang sulit dibersihkan dan bisa memicu iritasi serta perkembangan bakteri.

Dr. Jennifer Mills dari Touro Infirmary, New Orleans, menyarankan untuk memilih lubrikan berbahan dasar air yang lebih aman dan menghindari produk yang mengandung propylene glycol atau chlorhexidine.

4. Douching

Douching adalah proses pembersihan vagina menggunakan cairan seperti air atau campuran air dan cuka.

Douching ini sering dilakukan oleh perempuan untuk menjaga kebersihan area Miss V.

Namun, penelitian dari University of Alabama mengungkapkan bahwa douching justru dapat meningkatkan risiko infeksi, terutama saat ovulasi.

Proses ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dan meningkatkan pertumbuhan patogen berbahaya di dalam Miss V.

5. Pakaian Terlalu Ketat

Melansir dari mariestopes.org.za, celana ketat atau pakaian dalam yang terlalu rapat dapat memerangkap kelembapan di area genital, menciptakan kondisi yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak.

Baca Juga: Bisa Dialami Perempuan Saat Fase Menopause, Apa Itu Atrofi Vagina?

Kurangnya sirkulasi udara ini dapat menyebabkan iritasi, bau tidak sedap, bahkan infeksi.

Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk memilih pakaian yang nyaman dan tidak terlalu ketat.

Kawan Puan, merawat Miss V dengan benar adalah kunci untuk menjaga kesehatan reproduksi dan kenyamanan.

Hindari kebiasaan-kebiasaan yang bisa merusak keseimbangan alami organ kewanitaan ini, dan utamakan penggunaan produk yang aman serta cara perawatan yang tepat.

(*)

Ken Devina

Sumber: Grid.ID,mariestopes.org.za
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Dikira Aman, 5 Kebiasaan ini Ternyata Bisa Berbahaya untuk Miss V