Memencet jerawat sama halnya dengan memaksa kotoran dari pori-pori lebih dalam ke folikel (struktur yang mengikat setiap helai rambut ke kulit).
Hal ini akhirnya dapat menyebabkan dinding folikel pecal dan menumpahkan nanah ke lapisan bawah kulit.
Alhasil, jerawat di wajah yang dipencet akan mengalami peradangan yang lebih parah dari sebelumnya.
Kondisi ini bisa disertai dengan pembengkakan dan rasa perih pada kulit sekitarnya.
Rusaknya struktur kulit juga dapat memicu infeksi yang memicu terbentuknya jerawat lebih besar atau baru di area sekitar jerawat yang dipecahkan.
Kawan Puan, memencet jerawat dapat merusak jaringan kulit yang berada di sekitarnya.
Akibatnya, bekas luka yang ditinggalkan bisa meninggalkan bopeng atau flek hitam yang lebih sulit hilang.
Bekas luka ini sering kali membutuhkan waktu lama untuk pulih dan bisa membutuhkan perawatan khusus agar benar-benar hilang.
Sebagai alternatif yang lebih aman, kamu bisa menggunakan produk yang dirancang khusus untuk mengatasi jerawat, seperti salep atau krim yang mengandung bahan pereda jerawat.
Konsultasi dengan dokter kulit juga disarankan jika jerawat sering muncul atau sulit diatasi.
Baca Juga: Rekomendasi Skincare Brand Lokal untuk Atasi Kulit Kusam dan Bekas Jerawat
(*)