Dengan hadirnya sutradara perempuan seperti Kamila Andini dan Hadrah Daeng Ratu, yang berani mengeksplorasi sudut pandang perempuan bahkan dalam genre horor, industri perfilman Indonesia semakin menunjukkan keberagaman perspektif.
“Menurutku kita akan bervariasi dalam storytelling dan ya mungkin perspektif perempuan akan semakin digaungkan,” lanjutnya.
Dunia sinema kini mulai berani mendobrak batasan dan memberikan ruang untuk cerita yang unik dan mendalam.
Hannah pun menilai program female gaze ini sebagai langkah signifikan dalam memperluas suara perempuan di industri film.
“Dengan semakin banyaknya perempuan yang bercerita, kita bisa menghadirkan variasi cerita yang lebih beragam dan kuat,” katanya.
Bagi kawan puan yang ingin menikmati festival ini, acara akan berlangsung mulai 22 November hingga 6 Desember 2024.
Untuk pertama kalinya, festival ini akan tayang serentak di tujuh lokasi Cinema XXI di Indonesia, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, dan Medan.
Festival ini juga menampilkan berbagai karya yang disutradarai oleh perempuan berbakat, seperti film Maria karya Jessica Palud dan The Substance garapan Coralie Fargeat, yang menjadi sorotan utama dalam program ini.
Kawan Puan yang tertarik pada dunia sinema, inisiatif seperti ini menginspirasi kita untuk menyuarakan cerita dari perspektif perempuan, yang sebelumnya mungkin hanya menjadi minoritas.
Baca Juga: Ini 7 Film Wajib Tonton di Festival Sinema Australia Indonesia 2023
Festival Sinema Prancis 2024 bisa menjadi panggung bagi para sineas perempuan untuk menyampaikan pesan-pesan yang selama ini belum tersampaikan.
Di saat yang sama, ini adalah kesempatan bagi Kawan Puan untuk lebih mengenal karya-karya sineas perempuan yang berani membawakan kisah otentik mereka sendiri.
(*)
Ken Devina