Hannah Al Rashid: Saatnya Perempuan Rebut Kendali Cerita di Dunia Film

Tim Parapuan - Senin, 18 November 2024
Hannah Al Rashid, Ambasador Festival Sinema Prancis 2024
Hannah Al Rashid, Ambasador Festival Sinema Prancis 2024 (Dok. Ken Devina/Parapuan)

Parapuan.co - Kawan Puan, Festival Sinema Prancis (FSP) 2024 menjadi ajang yang lebih dari sekedar perayaan sinema.

Tahun ini, tema sudut pandang perempuan diusung sebagai upaya memberikan ruang lebih bagi sineas perempuan, khususnya yang mengangkat isu-isu perempuan.

Acara ini menghadirkan sembilan film karya sutradara perempuan Prancis, termasuk diskusi khusus bersama aktris perempuan, dan Hannah Al Rashid sebagai Ambasador Festival Sinema Prancis 2024. 

Menurut Hannah, tema ini penting karena masih minimnya pengakuan bagi perempuan dalam perfilman.

Terlebih lagi saat ini hanya tiga sutradara perempuan yang pernah memenangkan penghargaan bergengsi di festival film internasional.

“Dengan semakin banyaknya perempuan yang berbicara, perspektif minoritas ini akan mendapatkan panggung yang layak dalam sinema,” ujar Hannah dalam Konferensi Pers di Institut Francis Indonesia, Jakarta, pada Rabu (13/11/2024).

Hannah mengungkapkan bahwa pentingnya cerita yang diangkat perempuan bukan hanya soal keberagaman cerita, tetapi juga autentisitasnya.

Di Indonesia, meski banyak film bertema perempuan, sebagian besar disutradarai oleh laki-laki yang mungkin masih mengusung perspektif patriarki.

Menurut Hannah, sejak gerakan #MeToo, narasi tentang perempuan semakin kuat dan kini sudah saatnya perempuan memulihkan kembali narasi mereka.

Baca Juga: Festival Sinema Prancis 2024 Kembali Tayang, Gratis di 13 Kota

 

Dengan hadirnya sutradara perempuan seperti Kamila Andini dan Hadrah Daeng Ratu, yang berani mengeksplorasi sudut pandang perempuan bahkan dalam genre horor,  industri perfilman Indonesia semakin menunjukkan keberagaman perspektif.

“Menurutku kita akan bervariasi dalam storytelling dan ya mungkin perspektif perempuan akan semakin digaungkan,” lanjutnya.

Dunia sinema kini mulai berani mendobrak batasan dan memberikan ruang untuk cerita yang unik dan mendalam.

Hannah pun menilai program female gaze ini sebagai langkah signifikan dalam memperluas suara perempuan di industri film.

“Dengan semakin banyaknya perempuan yang bercerita, kita bisa menghadirkan variasi cerita yang lebih beragam dan kuat,” katanya.

Bagi kawan puan yang ingin menikmati festival ini, acara akan berlangsung mulai 22 November hingga 6 Desember 2024.

Untuk pertama kalinya, festival ini akan tayang serentak di tujuh lokasi Cinema XXI di Indonesia, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, dan Medan.

Festival ini juga menampilkan berbagai karya yang disutradarai oleh perempuan berbakat, seperti film Maria karya Jessica Palud dan The Substance garapan Coralie Fargeat, yang menjadi sorotan utama dalam program ini.

Kawan Puan yang tertarik pada dunia sinema, inisiatif seperti ini menginspirasi kita untuk menyuarakan cerita dari perspektif perempuan, yang sebelumnya mungkin hanya menjadi minoritas.

Baca Juga: Ini 7 Film Wajib Tonton di Festival Sinema Australia Indonesia 2023

Festival Sinema Prancis 2024 bisa menjadi panggung bagi para sineas perempuan untuk menyampaikan pesan-pesan yang selama ini belum tersampaikan.

Di saat yang sama, ini adalah kesempatan bagi Kawan Puan untuk lebih mengenal karya-karya sineas perempuan yang berani membawakan kisah otentik mereka sendiri.

(*)

Ken Devina 

Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Persembahan 1 Dekade Perjalanan Karier Isyana Sarasvati Lewat Konser Lost In Harmony