"Meskipun prevalensinya sedikit tertekan di awal pandemi Covid-19, namun persentasenya kembali menanjak di tahun-tahun," lanjut artikel tadi.
Senada dengan itu, data yang diolah oleh BPS pada 2022 mencatat sekitar 71.000 perempuan berusia 15-49 tahun yang pernah menikah namun belum memiliki anak, dan tidak menggunakan alat kontrasepsi, memilih untuk hidup tanpa anak.
"Menurut hasil Susenas 2022, persentase perempuan childfree di Indonesia saat ini sekitar 8 persen, hampir setara dengan 71.000 orang," demikian bunyi kajian DATAin BPS.
Faktor-Faktor yang Mendorong Keputusan Childfree
Childfree kerap kali dikaitkan dengan menurunnya angka Total Fertility Rate (TFR), atau rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan selama masa reproduksinya.
TFR di Indonesia memang mengalami penurunan sejak tahun 1971 berdasarkan Sensus Penduduk BPS, dengan salah satu penyebabnya adalah meningkatnya jumlah perempuan yang memilih untuk childfree.
Kajian BPS menyebut, "Selain keputusan untuk memiliki lebih sedikit anak, tren penurunan TFR juga mengindikasikan semakin banyak perempuan yang menunda untuk memiliki anak, dan bahkan sebagian diantaranya memilih untuk childfree."
Tidak hanya di Indonesia, tren childfree juga terjadi secara global.
Hal ini menandakan bahwa makin lama, makin sedikit anak yang dilahirkan oleh perempuan dalam kehidupannya.