Parapuan.co - Layoff adalah tindakan perusahaan untuk memberhentikan karyawan, baik secara sementara maupun permanen.
Keputusan layoff ini diambil perusahaan karena berbagai faktor yang mendasarinya.
Mulai dari masalah keuangan internal perusahaan yang terus merosot, sampai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan menekan biaya operasional.
Perempuan bekerja yang mungkin berada dalam situasi ini tentu bertanya-tanya, mengapa perusahaan seringkali melakukan layoff.
Berikut PARAPUAN merangkum alasan mengapa perusahaan memutuskan melakukan layoff pada pekerjanya:
1. Langkah Pengurangan Biaya
Menurut laman Indeed, salah satu alasan paling umum terjadinya layoff adalah upaya perusahaan memangkas biaya karena suatu alasan.
Hal ini bisa jadi karena perusahaan harus melunasi hutang, penjualan produk yang menurun, atau perusahaan tidak lagi mendapat dukungan finansial dari investor.
Apa pun masalahnya, salah satu cara perusahaan dapat menghemat uang adalah dengan menghilangkan beberapa posisi dan mengalokasikan dana tersebut ke tempat lain.
Baca Juga: Hak-Hak Karyawan yang Terkena Layoff: Mengapa Penting untuk Mengetahuinya?
2. Opsi Outsourcing
Bagi perusahaan, mempertahankan karyawan bisa membuat mereka mengeluarkan banyak biaya.
Biaya yang dimaksud antara lain gaji bulanan, tunjangan untuk pekerja, hingga asuransi kesehatan.
Beberapa perusahaan mungkin melakukan layoff dan mulai mengalihdayakan pekerja kepada kontraktor independen untuk menghemat uang.
3. Masalah Keuangan
Mengutip dari laman Forbes, masalah keuangan merupakan alasan mengapa layoff bisa terjadi di perusahaan.
Kondisi keuangan yang memburuk sering menjadi penyebab utama layoff.
Jika perusahaan tidak lagi memiliki pendapatan atau keuntungan yang cukup untuk mempertahankan seluruh karyawan, layoff mungkin tidak dapat dihindari.
Baca Juga: Agar Segera Move On, Begini Tips Hadapi Layoff Menurut Flavia Sungkit
Langkah ini diambil untuk menjaga kestabilan keuangan perusahaan dengan tujuan tetap bertahan dalam jangka panjang.
4. Merger atau Akuisisi
Ketika perusahaan melakukan merger atau diakuisisi, struktur organisasi biasanya mengalami perubahan besar.
Proses penggabungan ini sering kali melibatkan integrasi departemen yang tumpang tindih, pada akhirnya bisa menyebabkan pengurangan tenaga kerja.
Karyawan yang bekerja di posisi atau departemen sudah ada di perusahaan baru mungkin terkena dampaknya.
5. Penurunan Permintaan Pasar
Jika permintaan terhadap produk atau jasa perusahaan menurun, mereka mungkin harus menyesuaikan kembali jumlah karyawan sesuai dengan kebutuhan pasar yang berkurang.
Ketika situasi pasar memburuk, terutama di tengah persaingan yang ketat atau krisis ekonomi, layoff bisa menjadi solusi untuk memastikan keberlangsungan operasional perusahaan.
Kawan Puan, demikian alasan mengapa perusahaan melakukan layoff pada pekerjanya.
Apakah situasi ini juga terjadi di perusahaanmu? Jika iya, tetap tenang dan semangat sembari berpikir jernih terkait langkah karier berikutnya!
Baca Juga: Tinggalkan Kesan Profesional, Ini Tips Berpamitan dari Kantor Usai Layoff
(*)