Parapuan.co - Menentukan jenis air yang terbaik untuk mencampur susu formula bagi bayi memang bisa jadi pilihan yang membingungkan.
Air yang digunakan dapat berasal dari beberapa sumber, seperti air rebusan, air mineral (kemasan), atau bahkan air yang khusus dirancang untuk keperluan bayi.
Kawan Puan bisa memutuskan mana yang terbaik dengan mempertimbangkan kondisi air itu sendiri dan kesehatan si kecil.
Jika masih ragu dan bingung, berikut penjelasan tentang jenis air yang aman untuk susu formula serta tips tentang cara mencampurnya seperti mengutip Parents!
Jenis Air untuk Susu Formula
Cara terbaik untuk menentukan air yang tepat sebenarnya bisa dengan berkonsultasi langsung kepada dokter anak.
Dokter bisa memberikan saran berdasarkan kondisi air di lingkungan tempat tinggal, serta kondisi kesehatan bayi.
Di beberapa negara atau daerah, rekomendasi penggunaan air bisa berbeda, jadi penting untuk memastikan keamanan air melalui saran dokter atau otoritas kesehatan setempat.
Penggunaan Air Keran
Baca Juga: Tetap Utamakan ASI, Ini Waktu yang Tepat Beri Susu Formula pada Anak
Apabila kamu menggunakan air keran, pastikan terlebih dahulu bahwa air tersebut aman untuk dikonsumsi bayi.
Jika air tidak terkontaminasi (misalnya jika tinggal di area sekitar tempat pembuangan limbah pabrik), air aman digunakan setelah direbus.
Merebus air penting untuk membunuh bakteri yang mungkin ada dalam air dan susu formula itu sendiri.
Tips Mencampur Susu Formula dengan Air
Untuk mencampur susu formula dengan air, berikut langkah-langkah yang direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP):
1. Gunakan Air Terlebih Dahulu
Selalu tuangkan air ke dalam botol terlebih dahulu, baru kemudian tambahkan bubuk susu formula.
Ini membantu memastikan bahwa takaran air dan susu formula sesuai petunjuk dan aman bagi bayi.
2. Rebus Air Jika Diperlukan
Baca Juga: Ibu Wajib Tahu, Ini Bahaya Memberi Air Putih pada Bayi Sebelum 6 Bulan
AAP merekomendasikan penggunaan air yang telah direbus dan didinginkan untuk bayi berusia di bawah 2 bulan, bayi prematur, atau bayi dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Air sebaiknya direbus selama lima menit lalu didinginkan sebelum dicampurkan dengan susu formula.
3. Tes Suhu Susu
Sebelum memberikan susu formula kepada bayi, pastikan suhunya sudah sesuai dengan suhu tubuh atau tidak terlalu panas.
Kamu bisa meneteskan sedikit di pergelangan tangan untuk memastikan.
Jika terlalu panas, kamu bisa mendinginkannya dengan merendam botol di air dingin atau mengalirkan air dingin di permukaan botol.
4. Buang Sisa Susu Setelah Satu Jam
Susu formula yang sudah dibuat harus dibuang setelah satu jam jika tidak diminum oleh bayi.
Jika kamu membuat susu dan tidak langsung memberikannya, simpan dulu susu tersebut di dalam lemari es selama maksimal 24 jam.
Baca Juga: Dokter Spesialis Anak Ungkap Bahaya Jika Bayi Hanya Konsumsi Susu Formula
5. Jangan Tambahkan Air pada Susu Formula Siap Minum
Untuk susu formula jenis siap minum (ready-to-feed), tidak perlu menambahkan air.
Menambahkan air bisa menyebabkan formula menjadi encer, mengurangi nutrisi, dan berisiko bagi kesehatan bayi.
Air Rebusan vs Air Mineral
- Air Rebusan: WHO merekomendasikan merebus air, terutama untuk bayi berusia di bawah 2 bulan, karena proses ini dapat membunuh bakteri yang mungkin ada dalam air.
- Air Mineral atau Air Kemasan: Jika menggunakan air mineral, pastikan kandungan mineral di dalamnya tidak terlalu tinggi karena bayi mungkin belum mampu mencerna mineral dalam jumlah besar.
Sebaiknya konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan air kemasan tertentu untuk susu formula.
Sebagian orang tua mungkin berpikir menambahkan lebih banyak air pada susu formula bisa menghemat atau meningkatkan asupan air bayi. Namun, hal ini sangat tidak disarankan.
Menurut AAP, mencampurkan terlalu banyak air dalam susu formula dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang bisa berbahaya, bahkan menyebabkan keracunan air.
Kondisi ini bisa memperlambat pertumbuhan bayi dan menyebabkan gejala serius, seperti kejang.
Jadi, alangkah baiknya jika tidak yakin, maka berkonsultasilah terlebih dulu dengan dokter anak.
Baca Juga: ASI Berikan Kecukupan Gizi Pada Bayi, Perlukah Tambahan Susu Formula?
(*)