Pendidikan dan bekal hidup yang cukup akan menjadi fondasi yang kuat dalam menjalani kehidupan berkeluarga.
Bukannya tanpa alasan, menurut Veronica, pernikahan dini bagi perempuan dapat berujung pada gangguan kesehatan mental.
Umumnya, kondisi ekonomi perempuan yang tak tercukupi ketika mereka menikah terlalu dini dan tanpa persiapan matang.
Dengan begitu, Veronica pun mengimbau para perempuan untuk memikirkan secara masak berbagai macam hal sebelum mereka menikah, termasuk kemapanan dari sisi ekonomi.
“Permasalahan ini bisa sampai ke mental health, dari pulih sampai depresi dan semuanya itu karena ekonomi perempuan itu tidak terjaga, karena kemiskinan dan kurangnya pendidikan,” jelasnya.
Menurut Veronica, gangguan kesehatan mental sering kali dipicu oleh berbagai faktor yang tidak terduga.
Pernikahan dini, tanpa persiapan yang matang, dapat menjadi salah satu pemicunya.
Oleh karena itu, penting untuk memberikan edukasi kepada perempuan agar mereka memahami dampak jangka panjang dari pernikahan dini, baik bagi diri sendiri maupun generasi berikutnya.
Baca Juga: Cegah Perkawinan Anak, Ini Penyebab dan Dampak Pernikahan Dini terhadap Perempuan
“Dengan perempuan yang tangguh, kita enggak usah pusing dengan anak. Dengan edukasi perempuan yang jadi lebih pintar, anak tentunya akan terpelihara,” pungkas Veronica lagi.
Pernikahan dini merupakan masalah kompleks yang membutuhkan solusi yang komprehensif.
Semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun individu, harus berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus pernikahan dini.
Dengan demikian, kita dapat memberikan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak perempuan di Indonesia.
(*)