Zonasi hingga Kurikulum Merdeka, Kemendikdasmen Segera Putuskan 8 Isu Krusial Ini

Arintha Widya - Rabu, 20 November 2024
Kemendikdasmen mengkaji sejumlah isu krusial ini untuk dunia pendidikan ke depan.
Kemendikdasmen mengkaji sejumlah isu krusial ini untuk dunia pendidikan ke depan. Dian Ramadhan

Parapuan.co - Sejak kabinet baru dilantik, ada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dipecah menjadi tiga.

Salah satunya yang khusus menangani pendidikan dasar dan menengah adalah Kemendikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah).

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti pun segera menjalankan tugas dan perannya dalam mengatasi berbagai masalah di ranah pendidikan dasar dan menengah.

Terdapat setidaknya delapan isu krusial di pendidikan dasar dan menengah yang menjadi perhatian Menteri Abdul Mu'ti.

Isu-isu tersebut disinggung dalam Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) 8 Kajian Kebijakan Pendidikan belum lama ini.

Diskusi itu bertujuan untuk mewujudkan visi besar pendidikan yang berkualitas di Indonesia.

Kegiatan ini membahas delapan topik utama yang dianggap krusial untuk masa depan pendidikan di Indonesia, antara lain seperti dikutip dari rilis Kemendikbud via Kompas.com berikut ini!

1. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan Zonasi

Terkait isu PPDB dan zonasi, Kemendikdasmen telah melakukan langkah proaktif, termasuk melibatkan kepala dinas pendidikan di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Abdul Mu'ti akan Kaji Ulang Kurikulum Merdeka dan Zonasi, UN Kembali?

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menyatakan, "Dalam kunjungan ke daerah, saya juga menerima masukan dari dinas pendidikan, guru, dan berbagai kalangan di daerah, terkait bagaimana PPDB dan zonasi ini dapat diselenggarakan dengan baik."

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu penerapan sistem zonasi sempat menuai protes karena penerimaan siswa baru di sekolah mempertimbangkan jarak rumah calon siswa dari sekolah.

Hal ini membuat calon siswa dari wilayah di luar zonasi tidak bisa mendaftar di sekolah pilihannya karena batasan tersebut.

2. Ujian Nasional

Kemendikdasmen juga menyoroti pentingnya evaluasi terhadap sistem Ujian Nasional agar selaras dengan kebutuhan dunia pendidikan yang terus berkembang.

Di kebijakan sebelumnya yang ditetapkan Nadiem Makarim, Ujian Nasional dihapus dalam Kurikulum Merdeka.

3. SMK Masa Depan

Abdul Mu'ti menegaskan pula bahwa pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi perhatian khusus pemerintah.

"Sesuai amanah dari Presiden Prabowo Subianto, agar pendidikan SMK dapat diperbaiki dan ditingkatkan," papar Abdul Mu'ti.

Baca Juga: BSI Scholarship Pelajar 2024 Buka Pendaftaran Beasiswa untuk SMA/SMK dan Kuliah Gratis

"Kita berikan berbagai terobosan strategis, tidak hanya dari sisi akademik, namun juga dari kemitraan yang strategis dari dunia usaha dan industri," imbuhnya.

4. Artificial Intelligence (AI) untuk Pendidikan

Kemajuan teknologi menjadi perhatian penting, termasuk penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam pendidikan.

Menurut Abdul Mu'ti, AI akan mulai diintegrasikan sebagai kurikulum atau mata pelajaran pilihan di tingkat sekolah dasar.

5. Guru Penggerak

Isu Guru Penggerak menjadi salah satu topik utama untuk mendukung peningkatan kualitas tenaga pendidik.

6. Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka, yang dirancang untuk mendorong pembelajaran yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan siswa, terus dikaji untuk optimalisasi penerapannya.

7. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

Baca Juga: 7 Cara Mudah Membuat Akun SSCASN untuk Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2

Kemendikdasmen juga membahas status guru PPPK, terutama guru dari sekolah swasta yang diangkat menjadi PPPK.

"Kami sudah bersurat kepada Presiden terkait PPPK, agar guru-guru yang berasal dari sekolah swasta dan kemudian diterima di program PPPK, dapat ditugaskan kembali di sekolah swasta," ungkap Abdul Mu'ti.

Ia juga menambahkan bahwa distribusi guru menjadi isu nasional yang perlu perhatian lebih, mengingat sistem rekrutmen dan pembinaan guru masih terikat oleh sistem otonomi daerah.

8. Sekolah Unggul

Terakhir, ada isu terkait Sekolah Unggul yang juga membutuhkan perhatian dan akan diputuskan oleh Kemendikdasmen.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, menekankan pentingnya membangun pendidikan bermutu.

"Kita semua meyakini bahwa pendidikan bermutu adalah fondasi utama dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing untuk menuju kesejahteraan," ujarnya.

Dengan membahas delapan isu strategis di atas, Kemendikdasmen menunjukkan komitmennya dalam menghadapi tantangan pendidikan dan mempersiapkan generasi masa depan yang berkualitas.

Baca Juga: Pendidikan Vokasi dan Peran Industri Kreatif dalam Menyiapkan Tenaga Kerja Terampil di Era Digital

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Komnas Perempuan: Pemerintah Harus Pastikan Implementasi Pemenuhan HAM bagi Perempuan