Pasalnya, berdasarkan data yang diungkap Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada salah satu ajang fashion Indonesia di Maret 2024 lalu, sektor fashion menyumbang 17,6% dari total kontribusi ekonomi kreatif.
Adapun nilai ekonominya sekitar Rp225 triliun dan menyerap 17% dari total 25 juta lapangan kerja di sektor ekonomi kreatif.
Angka ini menunjukkan bahwa fashion lokal juga memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional.
“Kami berharap partisipasi Putri Otonomi Indonesia dapat membantu memperkenalkan koleksi brand lokal secara profesional dan menjangkau audiens lebih luas,” ujar Brian Hezron Simanjorang, Perwakilan Yayasan Putri Otonomi Indonesia (YPOI).
Dengan demikian, tidak hanya bisnis para UMKM yang berkembang, tetapi juga perekonomian daerah dapat terangkat secara signifikan.
Garciano Arnold, CEO Youwez Agency, mengatakan bahwa industri fashion Indonesia memiliki potensi luar biasa dan ia percaya setiap koleksi lokal memiliki daya tarik tersendiri.
"Kami memahami tantangan pelaku UMKM yang merasa kurang percaya diri ketika harus langsung bersaing dengan brand besar; merasa koleksi terlalu sederhana atau kurang memenuhi standar runway," ujarnya.
Padahal sebenarnya yang mereka butuhkan hanyalah sedikit kesempatan dan dorongan profesional.
Baca Juga: Cara Alice Norin Melipatgandakan Keuntungan dari Bisnis Fashion Lokal