Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?

Arintha Widya - Jumat, 22 November 2024
Representasi perempuan dalam game: Kolase foto Hanabi dan Fani (Mobile Legends)
Representasi perempuan dalam game: Kolase foto Hanabi dan Fani (Mobile Legends) PARAPUAN/Arintha Widya

Parapuan.co - Kawan Puan yang punya hobi main game mungkin sudah tidak asing dengan Mobile Legends, Free Fire, PUBG, dan berbagai jenis permainan lainnya.

Barangkali, kamu juga sudah tahu bahwa game-game tersebut mempunyai hero perempuan dengan karakteristik masing-masing.

Selain game peperangan seperti disebut di atas, banyak video game lain dengan karakter perempuan menjadi tokoh utama.

Sebut saja salah satunya Lara Croft yang jadi tokoh protagonis utama di franchise video game "Tomb Raider".

Berbicara mengenai representasi perempuan dalam game, benarkah karena industri yang semakin inklusif atau justru ada eksploitasi di dalamnya?

Representasi Gender dalam Game

Dikutip dari laman Gender In Geopolitics Institute, representasi gender dalam video game sering kali berlandaskan pada stereotip.

Stereotip tersebut misalnya laki-laki yang biasanya digambarkan sebagai figur yang sangat maskulin, sementara perempuan cenderung dilebih-lebihkan secara seksual.

Untuk memahami bagaimana perempuan direpresentasikan, penting juga melihat bagaimana laki-laki digambarkan karena keduanya sering menjadi lawan yang saling melengkapi.

Baca Juga: Berdayakan Diri, Srikandi untuk Negeri Shieny Aprilia Ungkap Privilege Perempuan di Industri Game

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Peran Perempuan Minim, DPR Refleksi Pemilihan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK 2024-2029