Parapuan.co - Kawan Puan, survei terbaru menunjukkan bahwa 60 persen perempuan atau 3 dari 5 responden mengaku harus mempelajari sendiri tentang perimenopause dan menopause.
Penelitian yang dilakukan oleh Talker Research atas nama Doctor’s Best menemukan bahwa 74 persen perempuan merasa informasi tentang kehamilan lebih mudah diakses dibandingkan perimenopause dan menopause.
Melansir dari nypost.com, survei ini melibatkan 2.000 perempuan di Amerika Serikat dan menyoroti kesenjangan besar dalam penyediaan informasi kesehatan perempuan.
Fakta lainnya menunjukkan bahwa perempuan memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar mengalami kekurangan pengetahuan mengenai perimenopause (21 persen) dibandingkan dengan kehamilan (7 persen).
Padahal, perempuan menghabiskan lebih dari 30 persen hidup mereka dalam masa menopause.
Sayangnya, hanya 25 persen perempuan yang merasa mendapat informasi cukup tentang perimenopause dari penyedia layanan kesehatan.
Sementara untuk menopause, angkanya hanya sedikit lebih tinggi, yaitu 34 persen
Hasil survei lainnya mengungkapkan bahwa, hanya 52 persen perempuan yang mampu mendefinisikan perimenopause, meskipun 71 persen dari mereka telah atau sedang mengalaminya.
Baca Juga: Perempuan yang Berada di Fase Menopause Rentan Terserang Asam Urat
Sebaliknya, 82 persen perempuan dapat mendefinisikan menopause, meskipun hampir separuh dari mereka (47 persen) belum berada di tahap tersebut.
Gejala perimenopause yang paling dikenal adalah menstruasi tidak teratur (63 persen), perubahan suasana hati (62 persen), dan hot flashes (61 persen).
Namun, beberapa gejala seperti nyeri payudara (28 persen), kulit kering (26 persen), dan kesulitan berkonsentrasi (24 persen) masih sering diabaikan.
Menariknya, generasi muda, khususnya Gen Z, menunjukkan kesadaran yang lebih tinggi terhadap perimenopause.
Sebanyak 14 persen dari mereka memahami bahwa perimenopause bisa dimulai lebih awal, dibandingkan dengan generasi milenial (5 persen) dan Gen X (3 persen).
Sebagian besar Gen Z mengaku memperoleh informasi dari media sosial seperti TikTok, yang berbeda dengan generasi sebelumnya yang mengandalkan sumber informasi konvensional.
Katie Lucas, VP Marketing Doctor’s Best, menyoroti bahwa perempuan membutuhkan lebih banyak informasi dan dukungan dalam menghadapi masa transisi ini.
"Generasi muda mulai lebih proaktif meningkatkan kesadaran, tetapi dukungan lintas generasi sangat diperlukan agar mereka dapat melewati masa ini dengan baik," kata Gale Bensussen, CEO Doctor’s Best.
Baca Juga: Apakah Menstruasi Lebih Awal Bikin Menopause Dini? Ini Kata Dokter
Kawan Puan, perimenopause dan menopause adalah fase penting dalam hidup perempuan yang membutuhkan pemahaman mendalam.
Jangan ragu untuk mencari informasi terpercaya, berdiskusi dengan ahli kesehatan, dan mendukung satu sama lain agar fase ini bisa dilalui dengan lebih baik.
(*)
Ken Devina