Baca Juga: Memberi Pujian Kepada Anak Ternyata Mendorong Perilaku Baik Lo, Kawan Puan!
Misalnya, katakan, "Kami sangat bangga dengan pencapaianmu, dan kami yakin kamu bisa mencapai hal-hal yang lebih besar lagi."
Ucapan ini dapat memotivasi mereka untuk terus mencoba dan percaya pada kemampuan mereka sendiri.
5. Jangan Berlebihan
Pujian yang berlebihan bisa terasa tidak tulus bagi anak dan bahkan membuat mereka merasa canggung. Pastikan pujianmu sesuai pencapaian yang diraih.
Contohnya, setelah anak mencetak gol dalam pertandingan sepak bola, kamu bisa merayakannya dengan mengajak makan es krim atau memilih permainan keluarga di rumah, bukan dengan perayaan besar-besaran.
6. Pilih Waktu yang Tepat
Berikan pujian segera setelah anak mencapai sesuatu. Kedekatan waktu antara pencapaian dan pujian membuat penghargaan terasa lebih bermakna.
Misalnya, beri tepuk tangan atau ucapan selamat langsung setelah pertandingan, lalu lanjutkan dengan perayaan kecil di hari yang sama.
7. Hindari Menggabungkan Pujian dengan Kritik
Baca Juga: Memuji Anak Bisa Membuatnya Demotivasi, Kamu Bisa Lakukan Ini
Saat memberikan pujian, hindari menyisipkan kritik yang dapat mengurangi dampaknya.
Misalnya, hindari komentar seperti, "Nilaimu bagus, tapi jangan lupa kamu masih sering lupa mengerjakan tugas."
Sebaliknya, fokuslah pada pencapaian anak secara tulus, dan diskusikan bagian mana yang perlu diperbaiki di lain waktu.
8. Fokus pada Anak, Bukan Perbandingan
Setiap anak memiliki keunikan yang perlu dihargai. Hindari membandingkan pencapaian anak dengan saudara atau teman mereka.
Berikan pujian yang ditujukan langsung pada anak, seperti, "Kamu benar-benar menunjukkan kerja keras dan ketekunanmu di sini."
9. Ajarkan untuk Menghargai Orang Lain
Selain menerima pujian, ajarkan anak untuk menghargai peran orang lain dalam keberhasilan mereka.
Misalnya, setelah menerima rapor yang memuaskan, dorong anak untuk berterima kasih kepada guru atau orang tua yang membantu mereka.
Tidak sulit, kan, Kawan Puan? Semoga langkah-langkah di atas dapat membantumu meningkatkan rasa percaya diri anak.
Baca Juga: Ajarkan Anak Mandiri, Ini Alasan Mengapa Perlu Terapkan Panda Parenting
(*)