Parapuan.co - Tren kosmetik tahun 2025 diprediksi akan didominasi oleh konsep perpaduan antara inovasi teknologi dan penggunaan bahan-bahan alami.
Hal ini terlihat dari prediksi warna yang akan mendominasi industri, seperti biru lembut, kuning cerah, merah tegas, hijau alami, hingga oranye, yang mencerminkan keselarasan antara teknologi dan alam.
Di sisi lain, kosmetik vegan yang mengutamakan bahan alami dan ramah lingkungan juga menjadi sorotan utama, karena meningkatkan kesadaran konsumen, terutama generasi muda, terhadap isu keingintahuan.
Menurut CEO Martha Tilaar Group, Dr. Kilala Tilaar, produk berbasis vegan atau natural kini menjadi pilihan utama konsumen.
Namun, apakah kosmetik vegan benar-benar lebih baik atau aman dibandingkan kosmetik sintetis?
Dalam hal ini, keamanan kosmetik sebenarnya tidak hanya ditentukan oleh jenisnya, melainkan oleh standar dan proses yang diterapkan selama produksi.
Produk berbahan sintetis yang telah melalui pengujian keamanan tetap dapat memberikan hasil optimal, bahkan lebih cepat dibandingkan produk vegan atau natural.
Namun, kosmetik vegan memiliki keunggulan dalam jangka panjang, karena dampaknya lebih berkelanjutan bagi kulit dan lebih selaras dengan nilai-nilai keberlanjutan.
Baca Juga: Tak Perlu Jauh ke Luar Negeri, 5 Brand Makeup Lokal Ini Tawarkan Kosmetik Vegan
“Kalau mau hasil yang cepat, kosmetik sintetis bisa menjadi pilihan. Tapi untuk perawatan kulit yang lebih lama dan berdampak baik, kosmetik vegan atau natural lebih unggul,” ujar Dr. Kilala pada acara Sneak Peek on Cosmetics Trend 2025 yang digelar di Semaja Resto, Jakarta, pada Selasa (26/11/2024).
Ia juga menambahkan bahwa pilihan antara kosmetik vegan atau sintetis sangat tergantung pada kebutuhan dan preferensi masing-masing individu.
“Apakah vegan lebih baik daripada yang kimia? Tidak selalu. Itu semua tergantung pada apa yang dicari konsumen,” tambahnya.
Tren ini juga semakin diperkuat oleh generasi muda seperti Gen Z dan Gen Alpha yang menjadi motor penggerak utama.
Generasi ini, yang sangat terpengaruh oleh tren global di Eropa dan Amerika, kini lebih memilih produk kosmetik vegan yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mewakili gaya hidup modern yang etis dan bertanggung jawab.
Sebagai pelaku industri, Dr. Kilala menyebut bahwa produsen kosmetik harus mampu beradaptasi dengan tren ini.
“Tren dunia sekarang adalah vegan, jadi mau tidak mau kita harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar,” jelasnya.
Dengan kemurnian bahan baku yang digunakan, kosmetik vegan memiliki daya tarik tersendiri yang menjadikannya sangat laris di era modern.
Tahun 2025 akan menjadi tahun dimana kemiskinan, inovasi, dan preferensi generasi muda menjadi pilar utama dalam membentuk wajah baru industri kecantikan.
Baca Juga: Palet Warna Alam dan Penggunaan Teknologi Menjadi Tren Kecantikan 2025
Pilihan antara kosmetik vegan atau sintetis tidak hanya soal tren, tetapi juga refleksi dari kebutuhan, gaya hidup, dan nilai-nilai yang dianut konsumen masa kini.
(*)
Ken Devina