Parapuan.co - HIV/AIDS adalah salah satu isu kesehatan global yang masih menjadi tantangan besar hingga saat ini.
Meski sering dianggap sebagai masalah yang lebih banyak menyerang populasi tertentu, ibu rumah tangga ternyata menjadi kelompok yang rentan terhadap penyebaran virus ini.
Faktor risiko, kurangnya edukasi, serta stigma sosial membuat perlindungan terhadap kelompok ini menjadi sangat penting.
Mengapa ibu rumah tangga bisa lebih rentan terserang HIV/AIDS? Simak informasinya seperti merangkum National Institute of Health berikut ini!
Mengapa Ibu Rumah Tangga Rentan Tersebar AIDS?
HIV dapat ditularkan melalui cairan tubuh seperti darah, cairan vagina, cairan rektal, dan air susu ibu.
Berikut beberapa faktor utama yang meningkatkan risiko ibu rumah tangga terpapar HIV:
1. Hubungan Seksual Berisiko
Ibu rumah tangga yang memiliki pasangan dengan riwayat perilaku berisiko, seperti tidak menggunakan kondom atau memiliki pasangan seksual lain, lebih rentan tertular.
Baca Juga: Hotel For Play, Art Exhibition untuk Upaya Pencegahan HIV/AIDS
Seks anal juga memiliki risiko lebih tinggi karena lapisan rektum yang tipis memungkinkan HIV masuk ke tubuh dengan lebih mudah.
2. Pengaruh Pasangan
Risiko terserang HIV/AIDS bertambah jika pasangan ibu rumah tangga adalah pengguna narkoba suntik atau memiliki riwayat infeksi HIV tanpa disadari.
3. Faktor Fisik
Pada perempuan, hubungan seksual reseptif (penerima) lebih berisiko dibandingkan yang insertif.
Selain itu, pada perempuan yang lebih tua, kondisi kekeringan atau penipisan dinding vagina meningkatkan kemungkinan luka selama hubungan seksual, yang dapat menjadi pintu masuk HIV.
Dampak HIV pada Perempuan
Jika ibu rumah tangga terinfeksi HIV, dampaknya tidak hanya pada kesehatannya sendiri, tetapi juga keluarganya, termasuk risiko penularan kepada anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Meski pengobatan dengan terapi antiretroviral (ART) dapat memperpanjang hidup dan menekan virus, kesadaran dini sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Baca Juga: Jelang Hari AIDS Sedunia 2022, Ini Cara Penularan HIV yang Penting untuk Diketahui
Pencegahan yang Harus Diketahui Ibu Rumah Tangga
Pencegahan adalah langkah kunci untuk melindungi diri dari HIV. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Edukasi dan Komunikasi
Edukasi seksual yang terbuka dengan pasangan tentang risiko HIV dan pentingnya tes kesehatan pranikah atau berkala.
2. Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP)
PrEP adalah obat yang dapat dikonsumsi perempuan dengan risiko tinggi untuk mengurangi kemungkinan tertular HIV.
PrEP tersedia dalam bentuk pil harian seperti Truvada atau suntikan seperti Apretude yang diberikan setiap dua bulan.
3. Post-Exposure Prophylaxis (PEP)
Jika terjadi potensi paparan HIV, PEP dapat diminum dalam waktu 72 jam setelah paparan untuk mencegah infeksi.
Baca Juga: Penting untuk Penderita HIV AIDS, Ini Manfaat dan Rekomendasi Olahraga untuk ODHA
4. Penggunaan Kondom
Kondom adalah cara efektif untuk mencegah penyebaran HIV selama hubungan seksual.
5. Tes HIV Secara Rutin
Melakukan tes HIV secara berkala penting untuk mendeteksi dini dan memulai pengobatan jika diperlukan.
Tantangan dalam Pengobatan HIV bagi Perempuan
Beberapa tantangan yang dihadapi ibu rumah tangga terkait pengobatan HIV meliputi:
- Penggunaan Kontrasepsi: Beberapa obat HIV dapat mengurangi efektivitas alat kontrasepsi hormonal seperti pil atau implan.
Perempuan perlu berkonsultasi dengan tenaga medis untuk memilih metode kontrasepsi yang sesuai.
- Kehamilan: Perempuan hamil dengan HIV perlu perawatan khusus untuk mencegah penularan ke janin.
Baca Juga: 3 Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dihindari Pengidap HIV/AIDS
Obat HIV yang aman selama kehamilan akan disesuaikan berdasarkan kondisi medis ibu.
Menghapus Stigma dan Memberikan Dukungan
Stigma terhadap ibu rumah tangga yang hidup dengan HIV sering kali menjadi hambatan untuk mendapatkan bantuan.
Dukungan dari keluarga, komunitas, dan pemerintah sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan akses terhadap layanan kesehatan.
Dengan langkah pencegahan yang tepat dan edukasi yang memadai, risiko HIV pada ibu rumah tangga dapat ditekan.
Melindungi kelompok ini bukan hanya soal kesehatan individu, tetapi juga menjaga masa depan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.
Demikian tadi beberapa hal tentang mengapa ibu rumah tangga lebih rentan terhadap HIV/AIDS.
Bila Kawan Puan seorang ibu, ada baiknya memeriksakan HIV/AIDS bersama pasangan secara berkala untuk berjaga-jaga.
Semoga informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan, ya.
Baca Juga: Selain melalui Hubungan Intim, Ternyata Begini Cara Penularan HIV/AIDS
(*)