Elaine Hoan dan Geoff MacDonald mengungkapkan bahwa hal ini berkaitan dengan pelonggaran norma sosial tradisional yang dulu menekan perempuan untuk segera menikah.
Kini, perempuan merasa lebih bebas menjalani hidup tanpa tekanan untuk menikah atau menjadi pasangan seseorang.
Selain itu, norma sosial yang masih melekat, seperti pembagian kerja rumah tangga berdasarkan gender, membuat perempuan sering kali memikul beban lebih berat dalam hubungan.
Dengan tetap melajang, mereka terhindar dari tekanan ini, sehingga hidup terasa lebih bebas dan menyenangkan.
2. Kepuasan Hidup yang Lebih Tinggi
Dalam hal kesejahteraan secara keseluruhan, perempuan lajang cenderung memiliki kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki lajang.
Elaine Hoan dan Geoff MacDonald menjelaskan bahwa perempuan lebih cenderung membangun komunitas sosial yang erat, sehingga mereka memiliki dukungan emosional yang cukup, meski tanpa pasangan.
Semantara pada laki-laki, lebih soliter dan sering kali mengandalkan pasangan romantis untuk memenuhi kebutuhan sosial mereka.
Tanpa pasangan, laki-laki lebih rentan merasakan dampak negatif dari status lajang.