Perempuan Lebih Bahagia dengan Status Lajang Dibandingkan Laki-Laki, Kok Bisa?

Arintha Widya - Senin, 2 Desember 2024
Alasan perempuan lajang lebih bahagia dibandingkan laki-laki lajang.
Alasan perempuan lajang lebih bahagia dibandingkan laki-laki lajang. chanakon laorob

Parapuan.co - Kawan Puan, sebagian besar orang mungkin tidak suka menjomblo dan ingin punya pasangan.

Namun, tidak semua orang beruntung bisa segera melepas masa lajangnya, sehingga untuk beberapa waktu mesti menyandang status tersebut.

Menariknya, di antara laki-laki dan perempuan, perempuanlah yang dapat hidup lebih bahagia dengan status lajangnya.

Hal ini terungkap dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal "Social Psychological and Personality Science" pada Oktober 2024 oleh Elaine Hoan dan Geoff MacDonald.

Dilansir dari Forbes, studi tersebut memberikan pandangan menarik tentang kebahagiaan perempuan lajang.

Hasilnya mengejutkan: perempuan lajang secara signifikan lebih bahagia dibandingkan laki-laki lajang.

Mengapa demikian? Berikut beberapa alasannya berdasarkan penelitian tersebut!

1. Kepuasan dengan Status Hubungan yang Lebih Tinggi

Perempuan lajang merasa lebih puas dengan status hubungan mereka dibandingkan laki-laki.

Baca Juga: Simak 5 Hal yang Menunjukkan Jika Kamu Adalah Perempuan Tangguh

Elaine Hoan dan Geoff MacDonald mengungkapkan bahwa hal ini berkaitan dengan pelonggaran norma sosial tradisional yang dulu menekan perempuan untuk segera menikah.

Kini, perempuan merasa lebih bebas menjalani hidup tanpa tekanan untuk menikah atau menjadi pasangan seseorang.

Selain itu, norma sosial yang masih melekat, seperti pembagian kerja rumah tangga berdasarkan gender, membuat perempuan sering kali memikul beban lebih berat dalam hubungan.

Dengan tetap melajang, mereka terhindar dari tekanan ini, sehingga hidup terasa lebih bebas dan menyenangkan.

2. Kepuasan Hidup yang Lebih Tinggi

Dalam hal kesejahteraan secara keseluruhan, perempuan lajang cenderung memiliki kepuasan hidup yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki lajang.

Elaine Hoan dan Geoff MacDonald menjelaskan bahwa perempuan lebih cenderung membangun komunitas sosial yang erat, sehingga mereka memiliki dukungan emosional yang cukup, meski tanpa pasangan.

Semantara pada laki-laki, lebih soliter dan sering kali mengandalkan pasangan romantis untuk memenuhi kebutuhan sosial mereka.

Tanpa pasangan, laki-laki lebih rentan merasakan dampak negatif dari status lajang.

Baca Juga: Kemenpppa Ungkap Alasan Perempuan Indonesia Harus Mandiri Secara Ekonomi

3. Kepuasan Seksual yang Lebih Tinggi

Studi yang sama juga menemukan bahwa perempuan lajang lebih puas secara seksual dibandingkan laki-laki lajang.

Dalam hubungan heteroseksual jangka panjang, kebutuhan seksual perempuan sering kali dinomorduakan, sedangkan keinginan laki-laki cenderung diutamakan.

Melajang memungkinkan perempuan untuk mengeksplorasi pengalaman seksual sesuai keinginan tanpa tekanan untuk memprioritaskan kepuasan pasangan.

Sebaliknya, laki-laki lajang mungkin merasa lebih sulit mencapai kepuasan seksual tanpa stabilitas hubungan yang resmi.

4. Keinginan untuk Memiliki Pasangan Lebih Rendah

Stereotip bahwa perempuan lajang mendambakan pasangan ternyata tidak sepenuhnya benar.

Studi ini menunjukkan bahwa perempuan lajang memiliki keinginan yang lebih rendah untuk mencari pasangan dibandingkan laki-laki lajang.

Perempuan kini lebih mandiri, baik secara emosional maupun finansial, dan mampu mengurus diri mereka sendiri.

Dengan banyaknya perempuan yang mengejar karier dan mencapai kemandirian ekonomi, menjadi lajang tak lagi dipandang sebagai kekurangan, melainkan sebuah pilihan gaya hidup yang membahagiakan.

Baca Juga: Ini 3 Indikator yang Menandakan Perempuan Mandiri Finansial, Apa Kamu Sudah Mencapainya?

(*)

Sumber: Forbes
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Rekomendasi Lip Balm dengan SPF, Lindungi Bibir dari Paparan Sinar UV