Mengenali Ciri-Ciri Anak Unggul yang Tumbuh Sehat, Cerdas, dan Seimbang Mental

David Togatorop - Selasa, 3 Desember 2024
Anak unggul memiliki pertumbuhan fisik normal, perkembangan optimal, serta keseimbangan mental.
Anak unggul memiliki pertumbuhan fisik normal, perkembangan optimal, serta keseimbangan mental. iStock/GOLFX

Jika BB dan TB anak berada jauh di atas atau di bawah grafik normal, ini bisa menjadi tanda perlu perhatian lebih. Selain itu, penting juga memantau perkembangan si kecil, yaitu peningkatan fungsi tubuhnya.

Misalnya, kemampuan memegang dengan dua jari yang biasanya muncul pada usia sekitar 11 bulan. Kemajuan ini menunjukkan bahwa sel-sel tubuh anak tidak hanya tumbuh tetapi juga semakin terampil.

Sehat Mentalnya

Kesehatan mental anak juga menjadi penanda utama anak unggul. Berikut empat fungsi yang perlu diamati untuk menilai kesehatan mental anak:

1. Fungsi intelektual

Kemampuan anak menggunakan kapasitas intelektualnya dapat dilihat dari cara ia memahami lingkungan sekitarnya.

Anak yang sehat mental tahu di mana ia berada, dapat merespons dengan baik saat diajak bicara, dan mampu berpikir sesuai tahap usianya.

Selain itu, ia juga menunjukkan kreativitas melalui imajinasinya.

Baca Juga: Mungkinkah Melakukan Toilet Training di Malam Hari? Pahami Ini Dulu

2. Fungsi sosial

Anak unggul memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan kebutuhan akan orang lain dengan rasa otonomi.

Ia tidak terlalu tergantung pada orang lain, namun juga tidak terlalu individualis. Anak ini merasa aman saat berinteraksi dengan orang lain, mampu berbagi, serta memiliki rasa empati.

3. Fungsi emosional

Kesehatan emosional anak tercermin dari kemampuannya mengelola rasa cemas dan frustrasi.

Contohnya, ketika menghadapi konflik antara keinginan bermain dengan teman-teman dan aturan orang tua untuk tidur siang, anak yang sehat mental dapat mengatasi emosinya dengan baik tanpa langsung mengamuk.

4. Fungsi personal dan adaptasi

Anak unggul memiliki konsep diri yang positif dan bersikap fleksibel dalam menghadapi situasi.

Sebaliknya, anak yang terlalu kaku, seperti hanya bisa menerima satu cara untuk menyelesaikan sesuatu, menunjukkan kurangnya kemampuan adaptasi. (*)

Baca Juga: KPPPA Kenalkan Nilai Pancasila pada Anak melalui Permainan Tradisional

Penulis:
Editor: David Togatorop


REKOMENDASI HARI INI

Hadir di SIAL Interfood 2024, Demo Masak bersama Nicky Tirta hingga Bagi Sampel Makanan Gratis