Parapuan.co - Setiap orang tua tentu mendambakan anak yang unggul, yakni anak yang sehat secara fisik, mental, dan cerdas.
Mengenali ciri-ciri anak unggul bukan sekadar soal fisik yang sehat, tetapi juga keseimbangan antara mental, sosial, emosional, dan kemampuan adaptasinya.
Anak yang unggul tidak hanya tumbuh besar tetapi juga berkembang menjadi individu yang cerdas, mandiri, dan mampu berinteraksi dengan baik di lingkungannya.
Dengan memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, Kawan Puan dapat memberikan dukungan yang tepat agar si kecil tumbuh menjadi pribadi yang unggul.
Anak yang sehat secara fisik dan mental adalah aset berharga bagi keluarga dan masa depannya.
Apa saja ciri-ciri yang menandakan bahwa seorang anak memiliki keunggulan ini? Berikut penjelasannya untuk membantu Kawan Puan mengenali pertumbuhan dan perkembangan si kecil.
Tumbuh dan Berkembang
Ciri pertama anak yang unggul adalah memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang normal sesuai usianya. Pertumbuhan mengacu pada perubahan fisik, seperti bertambahnya berat badan (BB) dan tinggi badan (TB).
Kawan Puan dapat memantau apakah si kecil tumbuh dengan normal melalui grafik yang mencantumkan standar pertumbuhan anak dari usia 0 hingga 5 tahun atau lebih.
Baca Juga: Anak Menangis Histeris setelah Bangun Tidur? Ibu Perlu Tahu Alasannya
Jika BB dan TB anak berada jauh di atas atau di bawah grafik normal, ini bisa menjadi tanda perlu perhatian lebih. Selain itu, penting juga memantau perkembangan si kecil, yaitu peningkatan fungsi tubuhnya.
Misalnya, kemampuan memegang dengan dua jari yang biasanya muncul pada usia sekitar 11 bulan. Kemajuan ini menunjukkan bahwa sel-sel tubuh anak tidak hanya tumbuh tetapi juga semakin terampil.
Sehat Mentalnya
Kesehatan mental anak juga menjadi penanda utama anak unggul. Berikut empat fungsi yang perlu diamati untuk menilai kesehatan mental anak:
1. Fungsi intelektual
Kemampuan anak menggunakan kapasitas intelektualnya dapat dilihat dari cara ia memahami lingkungan sekitarnya.
Anak yang sehat mental tahu di mana ia berada, dapat merespons dengan baik saat diajak bicara, dan mampu berpikir sesuai tahap usianya.
Selain itu, ia juga menunjukkan kreativitas melalui imajinasinya.
Baca Juga: Mungkinkah Melakukan Toilet Training di Malam Hari? Pahami Ini Dulu
2. Fungsi sosial
Anak unggul memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan kebutuhan akan orang lain dengan rasa otonomi.
Ia tidak terlalu tergantung pada orang lain, namun juga tidak terlalu individualis. Anak ini merasa aman saat berinteraksi dengan orang lain, mampu berbagi, serta memiliki rasa empati.
3. Fungsi emosional
Kesehatan emosional anak tercermin dari kemampuannya mengelola rasa cemas dan frustrasi.
Contohnya, ketika menghadapi konflik antara keinginan bermain dengan teman-teman dan aturan orang tua untuk tidur siang, anak yang sehat mental dapat mengatasi emosinya dengan baik tanpa langsung mengamuk.
4. Fungsi personal dan adaptasi
Anak unggul memiliki konsep diri yang positif dan bersikap fleksibel dalam menghadapi situasi.
Sebaliknya, anak yang terlalu kaku, seperti hanya bisa menerima satu cara untuk menyelesaikan sesuatu, menunjukkan kurangnya kemampuan adaptasi. (*)
Baca Juga: KPPPA Kenalkan Nilai Pancasila pada Anak melalui Permainan Tradisional